GARUT – Sekelompok warga yang mengaku dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengaku kecewa dengan janji dari para pejabat di Kabupaten Garut. Sebab, setelah revitalisasi Situ Bagendit selesai dilakukan, saat ini keberadaan warga setempat justru tidak dilibatkan untuk ikut membuka usaha di obyek wisata itu.
Ketua Pokdarwis Situ Bagenit Jojo Juhana mengaku, revitalisasi Situ Bagendit ini tujuannya untuk pendongkrak ekonomi daerah melalui sektor pariwisata, akan tetapi untuk melibatkan warga setempat masih belum ada kepastian.
Menurutnya, sejauh ini pihak dinas terkait belum bisa memastikan mengenai relokasi para pedagang yang ada di Situ Bagendit.
“”Kami sudah tidak percaya lagi dengan janji manis pemerintah Kabupaten Garut kenyataannya kami masih diterlantarkan,’’kata Jojo kepada Radar Garut, Senin, (17/1).
Dia menuturkan, kelompok pedagang yang membuka usahanya di Situ Bagendit mengingkan kepastian, jika nanti Situ Bagendit dikelola oleh pihak ketiga maka, warga setempat masih diperbolehkan membuka usahanya di Situ Bagendit itu.
Akan tetapi, jika masalah ini tidak ditemukan solusinya maka pihaknya akan mengadukan masalah ini kepada Gubernur atau Presiden secara langsung.
Untuk diketahui Situ Bagendit saat ini hampir selesai dilakukan revitalisasi dengan bantuan anggaran dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Pemerintah pusat menggarkan untuk revitalisasi situ Bagendit sebesar Rp 100 miliar, Namun untuk pelaksanaan proyeknya anggaran pembangunan jadi Rp 82 miliar.
Target pengerjaan proyek Situ Bagendit dilakukan selesai selama 14 bulan atau bisa diresmikan pada akhir tahun 2021.
Akan tetapi pada kenyataannya proyek pembangunan Situ Bagendit sampai saat ini belum tuntas. Meski di klaim oleh Wakil Bupati Garut sudah tahap akhir. (red).