MALANG – Api berkobar di Pasar Bululawang yang terletak di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu dini hari. Kebakaran menyebar setidaknya di 51 kios pedagang, hingga hangus.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Kabupaten Malang Goly Karyanto menyebutkan akibat kebakaran tersebut kerugian dari pedagang maupun pengelola pasar mencapai miliaran rupiah.
“Yang terbakar 51 kios dan berdampak kepada 32 pedagang di Pasar Bululawang. Untuk sementara, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” ujarnya
Dari informasi sementara yang diterima petugas pemadam kebakaran, kerugian material akibat kebakaran pada satu kios diperkirakan berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 250 juta, sementara dalam kebakaran ini mencapai puluhan kios.
Namun, kerugian itu masih belum ditambah dengan akibat kerusakan pada bangunan pasar. Pendataan jumlah kerugian akibat kebakaran Pasar Bululawang tersebut masih akan dilakukan oleh dinas terkait dari Pemerintah Kabupaten Malang.
“Pendataan lengkap akan dilakukan dinas terkait. Untuk data sementara, berdasarkan informasi untuk satu kios itu mengalami kerugian berkisar Rp 100 juta hingga Rp 250 juta,” katanya.
Kebakaran di Pasar Bululawang Malang mulai diketahui pada minggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Pihak Pemadam Kebakaran Kabupaten Malang menerima laporan kurang lebih pada pukul 01.00 WIB dan segera melakukan penanganan kebakaran.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan adanya hubungan arus pendek yang memicu terjadinya kebakaran. Puluhan kios yang ada di Pasar Bululawang Malang hangus dan mengalami kerusakan akibat kejadian itu.
Untuk memadamkan Api, dibutuhkan 10 unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan. Enam unit kendaraan pemadam berasal dari PMK Kabupaten Malang, tiga unit berasal dari PMK Kota Malang dan satu unit dari Perusahaan Gula Krebet.
Api akhirnya bisa dipadamkan kurang lebih pada pukul 06.30 WIB, atau sekitar enam jam dari awal diketahui ada kobaran api. Berdasarkan laporan pihak pemadam kebakaran, tidak ada korban meninggal dunia akibat kejadian kebakaran yang melanda pasar yang baru direvitalisasi pada 2018 tersebut. (jpnn/rit)
