JAKARTA – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi memberi tanggapan tentang tindakan pria yang menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru.
Dirinya turut menyesalkan kejadian tersebut karena pelaku menunjukkan tumpulnya rasa kesadaran keberagamaan dalam masyarakat yang majemuk.
Indonesia, kata Zainut, merupakan negara yang memiliki beragam suku, adat istiadat, budaya dan agama. Hal tersebut menuntut adanya sikap toleransi.
Dia mengatakan toleransi merupakan sikap yang menunjukkan keterbukaan untuk menerima, mendengar, dan menghormati orang lain yang berbeda pandangan dan keyakinan.
“Apa pun alasannya menendang sesajen itu satu bentuk tindakan yang tidak terpuji,” kata Wamenag, pada Kamis (13/1).
Dia melanjutkan, sebagai sesama WNI seharusnya bisa saling menghormati perbedaan yang ada. Tidak bisa memaksakan semua orang memiliki pemahaman dan keyakinan yang sama.
Dia menegaskan Islam melarang umatnya mencela apalagi menistakan agama lain, termasuk melakukan tindakan-tindakan yang menjurus terhadap penghinaan terhadap agama lain.
Islam mengajarkan dakwah dengan cara yang baik (ma’ruf), begitu juga mencegah kemungkaran harus dengan cara yang baik. Tidak boleh dengan cara yang mungkar.
Dia mengapresiasi langkah kepolisian yang cepat bergerak untuk menangkap pelaku agar mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang bisa mengganggu kerukunan antarumat beragama,” imbau Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi.
Sebelumnya, viral di media sosial dalam sebuah unggahan video, seorang pria berkomentar soal sesajen yang ada di kawasan Gunung Semeru.
Dalam video tersebut, pelaku terlihat melakukan pembuangan sesajen yang ada di hadapannya dengan cara ditendang.
Hal tersebut membuat masyarakat berang dengan perbuatannya yang dinilai menghina adat istiadat dan budaya.
(Jpnn-red)