BANDUNG – Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Asia Afrika Kota Bandung kondisinya sudah tidak terawat. Bahkan saat ini JPO tersebut sudah dilakukan pembersihan oleh petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahwa JPO tersebut dibangun oleh pihak ketiga dan belum diserahterimakan kepada Pemerintah Kota (pemkot) Bandung.
“Jadi begini, JPO Asia Afrika ini belum diserahterimakan kepada Pemkot Bandung, oleh pihak ketiga yang waktu itu membantu pemerintah kota dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika,” kata Yana di Taman Radio, Jalan Ir H Djuanda, Selasa (4/1).
“Kesatuan dengan, rumput sintetis Alun-alun Bandung dan termasuk gedung perpustakaan di Alun-alun,” tambahnya.
Yana menilai bahwa jika belum diserahterimakan, hal tersebut masih merupakan tanggung jawab pihak ketiga.
“Itukan sebetulnya belum diserahkanterimakan, jadi masih tanggungjawab pihak ketiga. Tapi ternyata faktanya kita lihat pihak ketiga tidak melakukan pemeliharaan, tahap pertamanya kita bersihkan dulu, kemudian kita kunci,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa JPO tersebut bisa digunakan sebagai tempat tourism centre. Namun tetap, kata dia, harus menunggu serah terima dari pihak ketiga.
“Kita lihat nanti, apakah akan digunakan untuk tempat tourism centre atau apa kita lihat setelah proses serah terima pihak ketiga ke pemerintah kota,” tegasnya.
Yana menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak ketiga. Kata dia, untuk membongkar JPO pun ada regulasinya.
“Kita lihat nantikan, kan ada regulasinya, kita lihatlah pokonya yang terbaik,” ucapnya.
Pantauan Jabar Ekspres, Selasa (4/1), sejumlah petugas dari Dishub Kota Bandung melakukan pemagaran terhadap pintu masuk JPO Asia Afrika. Hal tersebut dilakukan supaya anak jalanan dan lainnya tidak menggunakan JPO Asia Afrika untuk hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiadi menjelaskan bahwa pihaknya telah membersihkan sampah-sampah yang ada di JPO Asia Afrika.
“Sudah dibersihkan kemarin, karena (JPO) dijadikan tempat sampah dan tempat buang air kecil sehingga bau pesing dan wisatawan malas untuk menggunakan JPO ini,” katanya di Taman Radio, Jalan Ir H Djuanda, Selasa (4/1).