JAKARTA – Sepanjang tahun 2021, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) mampu merampungkan 13 Proyek transmisi yang terdiri dari 29 instalasi dan 11 proyek Gardu Induk yang terdiri dari 43 instalasi ketenagalistrikan. Penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang senilai dengan Rp 8,603 Triliun tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi penguatan keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Di sektor gardu induk, PLN UIP JBT mampu menambah kapasitas hingga 240 MVA. Sedangkan pada sektor transmisi baik itu SUTET maupun SUTT, perseroan merampungkan 1.009,3 kilo meter sirkit (KMS).
Nilai pencapaian tersebut sebagian besar didapat dari penyelesaian proyek-proyek jalur Utara Jawa yang disebut sebagai “Backbone 500 kV Java Project”. Transmisi serta Gardu Induk ini akan menjadi salah satu tulang punggung sistem kelistrikan Jawa-Bali. Octavianus menyampaikan bahwa Backbone Java akan mengevakuasi daya dari beberapa pembangkit besar di bagian Utara Jawa Tengah dan Jawa Barat pada periode tahun 2021 – 2028 dengan total kapasitas sebesar 6.220 Megawatt (MW).
General Manager PLN UIP JBT Octavianus Duha menjelaskan, pembangunan proyek jalur utara Jawa akan sangat berdampak bagi stabilitas kelistrikan di Pulau Jawa. Hal itu dikarenakan sistem kelistrikan antara sisi selatan dan sisi utara Jawa akan saling terhubung sehingga apabila terjadi permasalahan pada satu sisi, suplai listrik akan dibantu dari sisi lain.
Dari sudut pandang ekonomi, tentu saja proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi tonggak utama dalam pembangunan ekonomi. Sejumlah kawasan besar industri akan mendapatkan sokongan listrik melalui proyek ini. Hal ini tentu saja akan menjadi nilai tambah bagi investor dalam menanamkan modalnya.
“Tahun ini, masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi kami dimana situasi pandemi masih belum berakhir. Keterbatasan waktu, permasalahan sosial, keterbatasan SDM serta beberapa kendala teknis menjadi tantangan yang terus kami hadapi. Namun, dengan optimisme dan komitmen kami dalam menerangi Negeri, serta sinergi dengan berbagai pihak kami yakin akan mampu melewati tantangan ini.” ujar Octavianus.
Selain dari sisi konstruksi, PT PLN (Persero) bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga terus bersinergi dalam mempercepat sertifikasi tanah milik negara. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan nasional di masa depan. Atas dukungan BPN, di akhir tahun 2021 ini PLN UIP JBT telah menerima sertifikat tanah infrastruktur ketenagalistrikan sebanyak 832 persil dari target 774 persil, yang terdiri dari 624 sertifikat aset di Jawa Barat dan 208 sertifikat aset di Jawa Tengah.