BANDUNG – Awal tahun baru 2022, salah satu Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Asia Afrika nampak tidak terawat. Bahkan tidak jarang sejumlah pengamen dan anak jalanan (anjal) beristirahat ditempat tersebut.
Melihat hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Yana Mulayana mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menangani masalah di JPO Asia Afrika.
“Itu kan peninggalan waktu Asia Afrika, coba kita nanti, karena kita kemarin sudah satu kali pernah kita rapatkan untuk coba kita aktivasi (JPO Asia Afrika),” ujar Yana, di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, Jalan Soekarno-Hatta No 498, Senin (3/1).
Pihaknya menegaskan bahwa saat ini masih melakukan koordinasi mengenai bagaimana aktivasi ke depannya untuk JPO tersebut.
“Mudah-mudahan apakah nantinya akan jadi turis center, untuk turis information center, mudah-mudahan kita bisa aktivasi,” ucapnya.
Setelah dilakukan aktivasi, Yana menambahkan bahwa nantinya area tersebut bisa tetap terawasi.
“Sehingga bisa terpelihara, Insya Allah lah ya,” imbuhnya.
Pantauan Jabar Ekspres, Senin (3/1), area bawah tersebut selalu menjadi daya tarik wisatawan untuk berswafoto. Pasalnya di bawah JPO tersebut terdapat tulisan puitis yang membuat wisatawan ingin mengabadikannya.
Namun dibalik megahnya JPO tersebut, wisatawan enggan memanfaatkan kawasan tersebut hingga ke dalamnya. Kondisi di dalam JPO tersebut saat ini terlihat kumuh bahkan menimbulkan bau pesing.* (mg2/ran)