Pekan Ini “Snowdrop” Tayang 3 Episode Berturut-turut

JAKARTA – Guna meluruskan kesalahpahaman terkait isu distorsi sejarah yang muncul pada episode pertama dan kedua drama Korea “Snowdrop”, JTBC sebagai perusahaan penyiaran yang memproduksi drama tersebut akan menayangkan tiga episode berturut-turut pada pekan ini.

Hal ini berarti memajukan penayangan dari jadwal semula yang biasanya hanya tayang dua episode setiap pekannya.

“Perdebatan tentang ‘Snowdrop’ tampaknya disebabkan oleh cerita yang terungkap di episode-episode awal. Untuk meredakan kekhawatiran penonton, kami akan memajukan siaran terjadwal dari episode kelima, yang menampilkan twist dalam narasinya,” kata JTBC, dikutip dari Yonhap, Kamis.

Menurut stasiun televisi tersebut, episode ketiga hingga kelima akan ditayangkan mulai Jumat (24/12) hingga Minggu (26/12).

JTBC mengatakan episode mendatang akan menceritakan latar belakang karakter Im Soo-ho (diperankan oleh Jung Hae-in), seorang mata-mata Korea Utara yang dikirim ke Korea Selatan.

Selain itu, episode mendatang juga akan mengungkap cerita manuver politik yang dilakukan oleh pihak Korea Utara dan Selatan.

Sebelumnya, dua episode perdana drama “Snowdrop” yang ditayangkan pada Sabtu (18/12) dan Minggu (19/12) telah menuai kritik karena dianggap mendistorsi sejarah gerakan pro-demokrasi Korea Selatan pada akhir 1980-an.

Lebih dari 300.000 orang dikabarkan telah menandatangani petisi penghentian produksi drama tersebut yang diunggah di buletin daring kantor kepresidenan Cheong Wa Dae.

Pembuat petisi menilai cerita dalam “Snowdrop” dapat memperkuat narasi pemerintah otoriter masa lalu yang menganggap aktivis mahasiswa pro-demokrasi terkait dengan Korea Utara.

Padahal, banyak aktivis dan pembangkang tersebut disiksa dan dituntut dengan tuduhan palsu sebagai mata-mata Korea Utara.

Drama “Snowdrop” bercerita tentang seorang mahasiswi Korea Selatan bernama Young-ro (Jisoo) yang menyelamatkan Soo-ho dalam kondisi berlumuran darah di asramanya. Young-ro mengira bahwa Soo-ho merupakan aktivis pro-demokrasi yang dikejar-kejar oleh intelijen. Keduanya juga digambarkan terlibat dalam hubungan romantis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan