Perempuan dan Perluasan Cara Pandang

Para perempuan pejuang di mana pun berada. Mari tetap berkarya dalam derasnya gelombang globalisasi. Mari awas dan mawas terhadap perpektif yang salah tentang perempuan. Karena prinsip keadilan terhadap perempuan itu sendiri, telah terbukti jauh di zaman Nabi. Bagaimana hak perempuan diperhatikan dengan semestinya. Praktik kehidupan sosial pada masa Nabi telah menempatkan perempuan pada posisi setara dengan kaum laki-laki. Jadi, hakikatnya kita hari ini adalah untuk berdaya dan memberdayakan, bukan mempersoalkan perspektif keadilan. Karena sesungguhnya agama Islam telah memposisikan kaum perempuan dengan sangat terhormat.

Mari kembali menggali. Menggali hakikat tentang siapa perempuan dan apa yang harus dihadiahkan pada dunia. Mari menjadi perempuan pembelajar, agar tetap awas pada wawasan-wawasan utuh sebagai bekal kehidupan. Mari menjadi perempuan pejuang, dengan bermodal kepekaan sosial pada kondisi sosial sekitar. Mari menjadi perempuan pendidik, sehingga di tangan kita, anggota keluarga dan orang-orang sekitar tercerdaskan. Mari menjadi perempuan manajer, di mana kita berdaya dalam mengelola diri, keluarga dan sesama. Mari menjadi perempuan yang awas dan mawas terhadap degradasi politik, karena upaya ini adalah bagian dari bentuk kita mencintai negeri.

Salam cinta. Salam perjuangan.

Tinggalkan Balasan