CIMAHI – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Cimahi, Midjiati Ningsih Ngatiyana menyampaikan pernyataan sikap terkait maraknya kasus kekerasan seksual di Jawa Barat khususnya Kota Cimahi.
“Jangan sampai ada kekerasan seksual pada ibu dan anak perempuan di Kota Cimahi, kita sebagai seorang perempuan harus menjaga diri kita dan mengawasi kegiatan di luar maupun di dalam rumah,” ujar Ketua TP PKK Cimahi, Midjiati NIngsih Ngatiyana saat di Kantor Kelurahan Cibabat, Rabu (22/12).
“Karena peran seorang ibu (perempuan) adalah mengayomi putra-putri kita dalam kegiatan apapun dan bahkan sekarang sudah kena penyakit menular yang berbahaya yaitu HIV/AIDS,” tuturnya.
Midjiati menegaskan, bahwa masyarakat perlu menghargai dan menghormati martabatnya seorang perempuan.
“Jangan sampai ada kekerasan seksual di rumah tangga terutama ibu, kita harus menghargai dan menghormati karena tugas seorang ibu tidak ada bandingannya,” tegasnya.
Jika kasus tersebut terjadi lagi, dirinya akan menelusuri dan mencari tahu sumbernya dari mana soal terjadinya kasus kekerasan seksual.
“Jika itu terjadi, kita harus mencari sumbernya dan apa yang terjadi yang melakukan kasus kekerasan seksual pada anak,” imbaunya.
Pihaknya mengimbau pada masyarakat untuk menjaga perempuan dan anak dalam melakukan aktivitasnya di luar maupun di dalam.
“Mudah-mudahan di Cimahi tidak terjadi lagi dengan adanya kasus tersebut. Namun tetap menjaga anak kita dalam pendidikan, dan perhatikan juga kegiatan anak,” ujarnya.
Disamping itu, Midjiati menyebut seorang perempuan perlu mendapat perhatian dengan penuh cinta kasih dan tidak layak mendapat perlakuan yang tidak diharapkan.
“Sebagai seorang ibu (perempuan) harus berjiwa besar, kuat, kita dan tidak bisa segala sesuatu dilakukan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kaum laki-laki juga harus menghormati pada seorang ibu,” pungkasnya. (mg3)