Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Pemkot Bandung Sorot Hal Ini

BANDUNG – Penyebaran kasus Covid-19 varian omicron di Indonesia kini telah bertambah. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kasus varian omicron bertambah dua kasus. Yang semula hanya satu orang kini menjadi 3 orang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut terutama di sektor pariwisata.

Menurut Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kenny Kaniasari mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengetatan sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 62 tentang antisipasi pencegahan penyebaran virus Covid-19 pada Natal dan Tahun baru 2022 (Nataru).

“Nah ini Perwal (Peraturan Walikota) baru belum keluar, sebagai tindak lanjut adanya yg terakhir ini yg inmendagri nomor 62 yah, terutama pada saat nanti tgl 24 Desember sampai 2 januari itu Perwalnya belum kita rapatkan,” ucapnya pada Senin (20/12).

Sementara itu, menurut Sekertaris Daerah sekaligus Ketua harian gugus Tugas Covid-19 (Satgas) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes), di Kota Bandung belum terdapat adanya penyebaran virus varian omicron.

Akan tetapi Ema menegaskan, bahwa Pemkot Bandung akan tetap melakukan pengetatan mobilitas masyarakat pada saat jelang perayaan Nataru nanti.

“Jadi kebijakan yang saya dengar dari pimpinan kami (PLT Walikota Bandung), dan itupun in line dengan kebijakan di Level pemerintahan yang lebih tinggi, bahwa kegiatan-kegiata event pada Nataru itulah tidak baik didalam maupun diluar,” ungkapnya.

Maka dari itu, Ema menuturkan bahwa pihaknya akan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat.

“Makanya kita tetap hal yang paling efektif itu tentu adalah kita melakukan himbauan secara berjenjang. Makanya peran gugus Tugas di level kecamatan kelurahan itu yang lebih efektif,” ungkapnya.

“Makanya sekarang kita ingatkan camat dan lurah kan mereka itu berperan sebagai ketua gugus (Satgas Covid-19) yang dimana sebagai garda terdepan, dan tentunya ini juga tidak bisa sendiri harus bersinergi dengan seluruh kekuatan yang ada dengan masing-masing level seperti Babinsa, Banpol, Kapolsek dan yang lainnya. Jadi ini kuncinya harus bersinergi,” pungkasnya. (Mg4)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan