CIMAHI – FSI Unjani (Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani) mengadakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) bersama Mitra Forum UMKM Imamah Cipatat.
Kegiatan tersebut FSI Unjani bertema “Penguatan Aspek Teknis Produksi sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan/Efisiensi dan Produktivitas UMKM Makanan dan Bengkel Pemesinan,”yang dilaksanakan di Kecamatan Cipatat – Kabupaten Bandung Barat.
Acara yang digelar Senin dan Selasa, 20-21 Desember 2021 dibuka langsung Dosen Program Studi Kimia sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan Dr. Valentina Adimurti K., Dra serta 15 orang mahasiswa yang terdiri dari Program Studi Kimia, Informatika, dan Sistem Informasi, serta 22 orang perwakilan dari UMKM Imamah Cipatat.
Dekan FSI Unjani Dr. Anceu Murniati, S.Si., M.Si. mengatakan, sosialisai terkait Aplikasi Pengawet Bahan Alami ‘Awetkeun’ pada Produk Kuliner UMKM Imamah Cipatat yang bertujuan meningkatkan keamanan pangan dan efektivitas produksi.
”Unjani mendapatkan pendanaan yang berbasis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya, melalui siaran tertulisnya yang diterima Jabar Ekspres, Rabu (22/12).
Dia berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi dapat berkelanjutan. Sebab, kegiatan ini sangat berpeluang untuk berkontribusi bagi negara.
”Semua aspek akademis tidak dirasakan di kampus saja, supaya sama-sama berdampak bagi masyarakat sehingga dosen dan mahasiswa lebih aktif di kampus,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat LPPM Dr. Dadan Kurnia, S.IP., M.Si. menyampaikan, perguruan tinggi harus berkontribusi memberikan manfaat bagi masyarakat dengan tujuan UMKM lebih mandiri. Sehingga apa yang diupayakan bisa lebih berkembang.
”Dengan kebijakan pendidikan saat ini, terdapat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimana mahasiswa harus terlibat sehingga dapat melihat bagaimana proses yang terjadi di masyarakat,” tambahnya.
Dia berharap, dengan adanya desa binaan di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat yang sedang dibangun, maka semua desa makin maju.
”Harapannya masyarakatnya pun semakin maju dan ekonominya meningkat,” singkatnya.
Adapun materi yang disampaikan oleh Dr. Valentina Adimurti K., Dra., M.Si. terkait pengawet alami dari tumbuhan. Beberapa tumbuhan yang diambil, yakni tengkawang yang berasal dari Sumatera.