BANDUNG – Untuk melindungi data dan menguatkan keamanan siber, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo Kota Bandung) membuat sistem Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana mengatakan, Kota Bandung dikenal sebagai kota jasa serta pendidikan dan tecatat dari 80 persen warganya aktif sebagi pengguna internet.
Melihat kondisi itu perlu pengamanan maksimal untuk melindungi data terhadap serangan bahaya hacker yang mengancam keamanan.
Menurutnya, dengan adanya sistem CSIRT sebagai bentuk tindakan preventif dan proaktif dalam pemulihan dan penanganan.
Sebab, tidak menutup kemunkinan adanya pihak yang bertujuan ingin membuat situasi tidak kondusif dengan cara merusak sistem portal-portal pemerintahan yang berada di bawah naungan Diskominfo Kota Bandung.
‘’Jadi kita harus siap dan memiliki benteng atau kekuatan untuk menghalau hal tersebut,” ucap Yayan saat peluncuran Bandung Kota CSIRT di Dinas Kominfo Kota Bandung.
‘CSIRT dapat memgantisipasi masalah yang akan terjadi dan mengawal pembangunan teknologi informasi di Kota Bandung agar berjalan aman, efektif dan efisien.
Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan dan Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Tiomaida Seviana mengungkan, sistem CSIRT harus dibuat disetiap pemerintahan daerah (Pemda), Lembaga dan Institusi pemerintahan.
‘’Hal ini sudah merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk penguatan dala era transformasi digital,’’kata Tiomaida.
Di Jawa Barat, CSIRT untuk mendukung Jabar sebagai digital province. Sebab insiden siber sering terjadi di manapun.
‘’Data Disdukcapil, Polri bahkan direstas. Ini membuat kita harus meningkatkan kekuatan siber dan kolaborasi di antara kita,” tutup Tiomada. (red)