JAKARTA – Kabar gembira dilaporkan oleh Pfizer. Dalam tes laboratorium, pil eksperimental Covid-19 buatan Pfizer bernama Paxlovid manjur untuk orang yang baru terinfeksi Covid-19 dan efektif melawan Omicron.
Pfizer juga mengatakan bahwa analisis akhir dari hasil studi tahap akhir mengkonfirmasi obat, bernama Paxlovid, adalah 89 persen efektif dalam mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada orang dewasa yang berisiko tinggi terkena Covid-19.
Hasil positif datang ketika Food and Drug Administration (BPOM AS) meninjau apakah akan menghapus penggunaan Paxlovid pada orang dewasa berisiko tinggi.
“Ini memberikan harapan luar biasa untuk intervensi lain yang sangat efektif,” kata Chief Scientific Officer Pfizer Mikael Dolsten dalam sebuah wawancara seperti dilansir dari Wall Street Journal, Rabu (15/12).
Paxlovid dalam analisis studi awal mengurangi risiko rawat inap dan kematian hingga 70 persen pada orang dewasa dengan Covid-19 yang parah meskipun gagal mengurangi atau menyelesaikan gejala mereka dalam empat hari.
Subjek penelitian yang berisiko tinggi terkena penyakit parah harus memiliki setidaknya satu karakteristik atau kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti obesitas atau lanjut usia.
Kedua penelitian menguji Paxlovid pada orang yang terinfeksi dan pada subjek yang menerima obat secara signifikan lebih sedikit daripada kelompok plasebo.
Mengutip temuan tersebut, beberapa analis mengatakan Paxlovid kemungkinan akan menjadi obat pilihan Covid-19 untuk orang dewasa yang baru terinfeksi agar terhindar dari kondisi parah.
Dokter dan pakar kesehatan memang sedang mencari antivirus seperti Paxlovid, yang dapat dengan mudah diminum di rumah oleh orang-orang dalam beberapa hari setelah gejala muncul. Sehingga mencegah kasus serius dan memerlukan rawat inap.
Para peneliti menduga pil Pfizer akan bertahan dengan baik karena menghentikan virus dengan menghalangi aktivitas enzim kunci, yang dikenal sebagai protease. “Tes laboratorium Pfizer awal menunjukkan bahwa Paxlovid memblokir enzim protease di Omicron, serta varian lain yang menjadi perhatian,” kata dr. Dolsten.
“Tanpa protease berfungsi, virus tidak dapat bereplikasi dan menyebabkan penyakit,” kata Dr. Dolsten.
“Saya sangat yakin bahwa efek Omicron oleh Paxlovid akan sangat besar,” tutupnya.