GARUT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan tes usap sejumlah siswa di lingkungan sekolah. Hal tersebut dilakukan Dinkes Garut untuk mendeteksi ada atau tidaknya penularan COVID-19 selama dibukanya kegiatan belajar mengajar tatap muka.
“Sudah lebih 100 (tes usap) di beberapa puskesmas yang melakukan tes,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Leli Yuliani melalui telepon seluler di Garut, Selasa.
Ia menuturkan jajaran Dinkes Garut melakukan kegiatan tes usap antigen terhadap siswa secara acak untuk mengetahui kondisi kesehatannya terpapar wabah COVID-19 atau tidak.
Hasil sementara, kata dia, belum ada laporan, petugas masih melakukan pemeriksaan secara acak yang hasilnya nanti dilaporkan.
“Belum ada laporan yang ditemukan positif,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman menambahkan, pemeriksaan tes usap terhadap siswa baru dilaksanakan beberapa sekolah.
Petugas kesehatan di lapangan, kata dia, akan terus berupaya maksimal kegiatan tes usap secara acak di daerah yang ditemukan kasus COVID-19 sebagai langkah antisipasi munculnya klaster di lingkungan sekolah.
“Swab antigen di sekolah yang melaksanakan PTM (pembelajaran tatap muka) akan terus dimaksimalkan,” katanya.
Ia mengungkapkan alasan tes usap itu sebagai langkah antisipasi setelah munculnya klaster sekolah di daerah lain.
“Ini sebagai langkah antisipasi,” katanya.
Laporan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut perkembangan kasus COVID-19 tidak terjadi lonjakan kasus, rata-rata kasus baru satu orang setiap harinya.
Secara keseluruhan sejak wabah COVID-19 terjadi di Garut tercatat 24.775 kasus terdiri dari 7 kasus isolasi mandiri, 1 kasus isolasi di rumah sakit, 23.595 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.172 kasus meninggal dunia. (ANTARA)