dr Tirta : Omicron Masih Jadi Misteri

CIREBON – Influencer Kesehatan, dr Tirta Mandira Hudi mengaku belum mengetahui ada atau tidaknya kasus Omicron di Indonesia. Dia mengatakan varian Omicron masih menjadi misteri.

Penyebaran Omicron di Afrika Selatan (Afsel) yang menginfeksi warganya memiliki gejala dominan ringan dan sedang, Sedangkan di Eropa gejala yang terjadi cenderung sedang.

“Omicron masih jadi misteri, jadi masih perlu penelitian lebih lanjut,” tandasnya saat ditemui radarcirebon.com di Grage Mall, Jumat (10/12/2021).

Menyikapi pertumbuhan perekonomian di Cirebon, Tirta menyebut, sejak PPKM Level 1, ekonomi menggeliat lagi. Bahkan dirinya turut merasakan, mengingat memiliki toko di Cirebon.

“Jawa Barat sudah baik, khususnya Cirebon. Toko saya ada di sini. Tapi jangan euforia dulu. Panik jangan, tapi harus waspada,” tandasnya.

Menurut dia, bila pada 30 desember sampai 2 Januari mobilitas masyarakat bisa terkontrol, kasus covid-19 juga naik tapi tidak ekstrem, tingkat meninggal bisa ditekan, maka tahun depan bisa lebih dikontrol.

Menyoroti terkait dengan pembatalan PPKM Level 3 dan pergantian nama menjadi PPKM Nataru, untuk menyikapi momen liburan Natal dan Tahun Baru.

Menurutnya, langkah pemerintah menerapkan PPKM Nataru, patut diapresiasi. Sehubungan dengan potensi peningkatan mobilitas masyarakat di momen liburan Natal dan Tahun Baru.

“Apapun namanya yang penting isinya. Apapun judulnya yang penting isinya,” kata dr Tirta.

PPKM Nataru, kata dia, bagian dari pengendalian mobilitas masyarakat di dalam negeri. Sementara untuk kebijakan luar negeri, telah diterapkan perpanjangan waktu karantina dan pembatasan.

“Semakin banyak mobilisasi dalam waktu sempit, akan ada potensi penularan covid-19 dan berpotensi menjadi outbreak. Keputusan pemerintah PPKM dikembalikan ke masing-masing daerah, itu yang paling benar. Karena tidak bisa disamaratakan,” bebernya.

Meski sekarang vaksinasi sudah membaik dan positivity rate menurun, dr Tirta menekankan, kewaspadaan menjadi hal penting.

Dikatakan dia, Indonesia berdasarkan Indeks Nikkei per November 2021, sudah di ranking 37 atau di angka 58. Artinya hal positif.

“Kita gak ada salahnya berjaga-jaga,” tandasnya.(rdh)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan