Salah Gendong, Bisa Berbahaya Untuk Bayi. Ini Cara yang Benar

JAKARTA – Cara menggendong bayi yang salah, ternyata bisa membahayakan untuk bayi. Kebiasaan salah gendong dengan bagian paha menggantung, lutut menjuntai hingga rendah dari pinggul ternyata salah satu penyebab hip dysplasia. Hip dysplasia adalah kondisi persendian pada pinggul dan ujung tulang paha bayi yang tidak normal.

Kondisi ini tanpa disadari orang tua, kerap dialami oleh bayi atau balita. Dampaknya, bisa menyebabkan kaki bayi panjang sebelah. Salah satu upaya mencegah hip dysplasia adalah dengan mempelajari cara menggendong bayi dan menggunakan alat gendong yang tepat.

“Hip dysplasia memang tidak bisa tidak bisa langsung diketahui, tetapi bisa dicegah dengan belajar menggendong bayi menggunakan metode M dan memakai alat gendong yang tepat,” kata Nuning Purwaninngsih, owner PT Kadelmindo Saraya Mapan, produsen Cuddle Me Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/12).

Dia menjelaskan cara menggendong dengan metode M shape yakni memposisikan bayi supaya kakinya membentuk huruf M. Posisi ini membuat lutut berada lebih tinggi dari tulang pinggul, sehingga tidak ada beban menggantung. Sedangkan gendongan ergonomis, lanjut Nuning, adalah yang paling disarankan untuk menggendong bayi. Selain manfaatnya yang baik untuk kesehatan, gendongan model ini akan memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi.

“Kami menciptakan gendongan ergonomis yang ramah untuk ibu dan bayi,” papar perempuan kelahiran 1979. Menurut Nuning, metode menggendong M shape memang kerap bertentangan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia zaman dahulu. Masyarakat dahulu menganggap menggendong bayi dengan metode itu akan membuat kaki bayi mengangkang.

“Padahal, metode ini justru yang paling tepat untuk menjaga tulang bayi yang masih rawan,” tuturnya. Nuning mengaku sempat kesulitan mengenalkan gendongan buatannya untuk model M shape pada 2010. Gendongan tersebut sama sekali tidak populer kala itu.

“Seiring berjalannya waktu mulai banyak dokter yang memberi edukasi pentingnya gendongan ergonomis dan menggendong M shape,” ujarnya. Tak hanya sukses di Nusantara, Cuddle Me juga berhasil mencapai pasar-pasar mancanegara seperti beberapa wilayah di Malaysia dan Singapura.

“Melalui produk SSC Ergonomis ini Cuddle Me ingin berkontribusi dalam pencegahan hip dysplasia yang kerap dialami bayi di Indonesia,” kata Nuning. (jlo/jpnn)

Tinggalkan Balasan