JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak seluruh ulama untuk tidak terjebak pada aspek kekuasaan. Melainkan lebih mengutamakan pada perbaikan akidah dan ekonomi umat.
“Saya berharap kita (ulama) tidak terjebak pada aspek kekuasaan, karena kekuasaan itu bukan kewenangan kita, kekuasaan adalah kewenangan Allah,” kata Ma’ruf Amin saat membuka Muktamar Nasional ke-25 Rabithah Alawiyah melalui konferensi video yang dipantau, Sabtu (4/12).
Ma’ruf Amin mengatakan, penguatan akidah dan ekonomi umat, di era globalisasi saat ini, merupakan tugas mendesak yang harus dipikul para ulama.
“Perbaikan yang harus kita lakukan sekarang ini, yang menurut saya paling mendesak, pertama tentu saja akidah dan yang kedua adalah memberdayakan umat Islam melalui penguatan ekonomi umat,” jelasnya.
Penguatan akidah umat menurutnya penting dilakukan agar prinsip himayatul ummah dalam ajaran Islam tetap terjaga, yakni melindungi umat dari praktik-praktik kehidupan yang dilarang agama.
“Penguatan akidah umat ini penting supaya tidak goyah, kita menjaga umat dari akidah dan pemahaman yang menyimpang. Ini harus kita jaga terus, kita mengawal terus,” tutur Ma’ruf.
Sementara terkait pemberdayaan ekonomi umat, ia mengatakan hal itu dapat memperkuat umat yang lemah secara ekonomi.
“Pemberdayaan ekonomi umat supaya umat tidak menjadi umat yang lemah. Itu yang sudah diperingatkan Allah oleh kita,” ujarnya.
Wapres juga mengatakan kunci keberhasilan umat Islam dalam membangun kekuatan adalah terbangunnya persaudaraan Islam atau ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah tersebut, juga harus diikuti dengan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. (Fin-red)