CILEUNYI – Guna meningkatkan perekonomian, dalam Reses anggota DPRD Kabupaten Bandung, Riki Ganesha di RW 21 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi mengajak masyarakat utamanya para kaum milenial diberikan edukasi terkait potensi kopi di wilayah Cileunyi.
“Saya ingin memotivasi masyarakat apalagi kaum milenial, bahwa potensi kopi di wilayah Cileunyi juga sangat luar biasa. Dengan demikian, peserta reses utamanya para pemuda akan memperoleh pengetahuan mengenai kopi, cara menjual, penyajiannya hingga cara memasarkan kopi tersebut,” ujar Riki usai kegiatan Reses, Jumat (3/12).
Oleh karena itu, reses kali ini adalah menyasar segmen pemuda yang ada di Kecamatan Cileunyi. Dirinya menggaet salah satu koperasi kopi di Kabupaten Bandung untuk memberikan edukasi tentang kopi kepada para pemuda.
“Saat ini, saya berkolaborasi dan meminta pelaku kopi di bawah naungan Koperasi Klasik Bean Sunda Hejo untuk memberikan edukasi tentang kopi kepada para pemuda di sini, karena sangat penting pengenalan kopi dari mulai hulu sampai hilir itu seperti apa, kemudian cara penyajian kopi itu seperti apa biar enak, biar laku di pasaran,” paparnya.
Adanya kegiatan tersebut, dirinya ingin mendorong kegiatan wirausaha bagi para pemuda di daerah. Menurutnya pemuda harus terus bergerak untuk bisa menggapai cita-cita dan impiannya.
“Saya berharap itu bisa menjadi daya ungkit untuk menggali potensi yang di masing-masing wilayah, karena Kecamatan Cileunyi ini juga ada penghasil kopi yaitu Gunung Manglayang dan Palasari,” jelasnya.
Riki juga mengatakan, setiap kegiatan menyerap aspirasi masyarakat itu dibagi dengan beberapa segmen. Sebelumnya, Ia mengaku telah memberikan pelatihan cukur kepada masyarakat.
“Kemarin juga ada pelatihan tukang cukur. Jadi, minimal selesai kegiatan reses itu ada sedikit yang bisa dibawa atau ilmu untuk masyarakat dan para pemuda dan pemudi yang ada di wilayah,” kata politisi dari Partai Golkar itu.
Sebelum kegiatan edukasi kopi, Riki juga telah memberikan sosialisasi tentang pentingnya peran pemuda harus selamat dari ancaman narkoba serta peran serta keluarga jadi hal vital untuk menyelamatkan. Sehingga, harus menjadi prioritas program yang utama terkait kemepudaan. Hal itu untuk menbentengi para pemuda agar memiliki masa depan dan jauh dari narkoba.