BANDUNG – Pembongkaran bangunan, yang berada dilahan PT KAI di Jalan Anyer Kelurahan Kebon Waru Kecamatan Batu Nunggal beberapa waktu lalu. Menyisakan trauma bagi anak-anak yang pernah menghuni bangunan tersebut.
Pasalnya, rumah yang biasa menjadi tempat tinggalnya kini sudah rata dengan tanah. Hal ini menumbuhkan keprihatinan dari beberapa komunitas sosial, yang lalu bergerak bersama mengadakan kegiatan trauma healing untuk anak-anak tersebut, dilokasi penggusuran rabu (24/11).
Komunitas yang bersinergi tersebut adalah Badut Necis, Komunitas Ibu Berbagi, Yayasan Asih Bumi Insani, Yayasan Ghiat Indonesia, Forum Pengurangan Resiko bencana (FPRB) Rayon FKPPI Batununggal, dan Rumah makan Gratis Uwais.
Kehadiran aksi badut dilokasi penggusuran tersebut menarik perhatian anak-anak dan warga sekitar, bahkan yang bukan korban penggusuran juga turut menyaksikan.
Salah satu perwakilan dari Komunitas Ibu Berbagi, Rina Rianty menyebutkan, kehadiran mereka dilokasi tersebut, sebagai bentuk kepedulian terhadap keprihatinan yang dialami para korban penggusuran. Terutama anak-anak yang mengalami trauma.
“Ada beberapa anak yang shock saat melihat langsung proses penghancuran rumah mereka, karenanya kami datang untuk sedikit menghibur mereka,” ujarnya.
Selain mengadakan trauma healing, gabungan komunitas tersebut juga membagikan makanan, peralatan mandi, peralatan sholat, mainan juga snack.
Bian, salah satu anak korban penggusuran mengaku senang atas kehadiran rombongan badut tersebut. Dia terlihat antusias saat mengikuti permainan si badut. Terlebih lagi setelah sesi permainan, dia juga mendapatkan makanan dan berbagai macam barang untuk dibawa pulang. (ritaJE)