JAKARTA– Desakan untuk membubarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ramai jadi wacana, mendapat tanggapan serius dari Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami Singosari, Malang, KH Luthfi Al-buchori Alwi. Kiai Luthfi menilai, hal itu sama hal-nya akan menampar wajah Ormas Islam Nahdatul Ulama (NU).
“Buzzer menampar NU. Desakan pembubaran MUI oleh ‘kaum buzzer’ dan beberapa kalangan itu, sama saja dengan menampar wajah Ormas NU,” kata Kiai Luthfi Al-buchori di akun Facebook-nya, Sabtu (20/11/2021).
Kiai Luthfi mengatakan, dalam struktur MUI saat ini banyak Kiai dari kalangan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) yang menjabat.
“Perlu diketahui, Ketua Umum dan sederet jabatan penting lainnya di MUI Pusat yang ada sekarang ini, berasal dari PBNU” ucapnya.
“Apalagi banyak pengurus NU yang saat ini merangkap jabatan sebagai pengurus MUI di wilayah masing-masing,” sambung dia.
Sebelumnya sempat viral di media sosial desakan pembubaran MUI setelah anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain an-Najah ditangkap Densus 88.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menilai, desakan itu berlebihan.
“Saya kira hal itu terlalu berlebihan. Ibarat rumah ada tikusnya, masak rumahnya mau dibakar,” kata Zainut, Jumat (19/11).
Zainut yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu, turut membantah anggapan MUI terpapar terorisme.
Tudingan tersebut menurutnya sangat tidak berdasar. Ia beralasan, MUI telah menetapkan Fatwa Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme yang isinya mengharamkan aksi teror. (dal/fin).
