CIMAHI – Dalam upaya meningkatkan kualitas produk dan pemasaran Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Diskoperin) terus melakukan pendampingan terhadap pelaku IKM.
”Mereka mulai menjajaki pasar luar negeri untuk meningkatkan pemasaran produknya,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana usai membuka kegiatan Sosialisasi Pitching Produk dalam Sosial Media, di Aula Gedung A Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Selasa (9/11).
Ngatiyana mengaku, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pelaku IKM di Cimahi. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan peninjauan ke lapangan.
”Kebijakan pembinaan ini salah satu terobosan dan upaya memotivasi para pelaku IKM menjual produknya ke luar negeri,” ucapnya.
Menurutnya, sejauh ini, selain melakukan pendampingan, dan evaluasi Disdagkoperin juga kerap berkomunikasi dengan para pelaku IKM.
”Produk yang sudah bagus dan dievaluasi, bisa mulai kita pasarkan ke luar Kota Cimahi termasuk luar negeri,” katanya.
Ngatiyana berharap, pembinaan yang dilakukan secara terus menerus bisa bermanfaat untuk masyarakat, terutama bagi para pelaku IKM yang sejauh ini dinilai masih terdampak pandemi Covid-19.
”Alhamdulillah IKM atau UKM di Kota Cimahi masih bisa bertahan. Bahkan ada yang bisa meningkatkan penghasilan,” terangnya.
Dengan meningkatnya penghasilan, lanjutnya, maka otomastis akan meningkat pula perekonomiannya yang selanjutnya bisa mensejahterakan keluarga dan masyarakat sekitar.
”Di sini Pemerintah Cimahi turut berjuang agar bisa mempertahankan ekonomi. Sehingga sampai sekarang pelaku IKMN masih eksis,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disdagkoperin Kota Cimahi Dadan Darmawan menambahkan, pelatihan dilatarbelakangi kondisi eksisting di tengah millenial yang sarat ketergantungan pada sosial media. Apalagi, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Dimana digital marketing menjadi suatu kebutuhan karena telah menjadi salah satu strategi promosi dan pemasaran yang sangat relevan dan efisien bagi pelaku IKM.
”Peningkatan daya saing IKM di masa pandemi mutlak dilakukan untuk mempertahankan eksistensi produk,” terangnya.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, sebanyak 30 pelaku IKM mengikuti acara yang menghadirkan narasumber, Dewi Sartika Bukit yang merupakan seorang trainer dan praktisi sosial media dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. (ziz)