Cica banyak dicari karena kaya akan asam amino, beta karoten, asam lemak, dan berbagai fitokimia potensial. Ekstraknya juga berfungsi untuk menenangkan peradangan, mempercepat penyembuhan luka, merangsang pertumbuhan sel baru, membangun kolagen, dan meningkatkan sirkulasi.
Berbagai produk dengan kandungan cica ini kemudian banyak digunakan untuk mengobati iritasi bahkan jerawat akibat penggunaan masker terlalu lama. Sebagian orang bahkan hanya menggunakan serum dengan kandungan cica tanpa produk perawatan kulit lain, supaya kulit tidak terlalu “stress” berada terlalu lama di bawah masker.
Niacinamide
Sama seperti Centella asiatica, produk dengan kandungan niacinamide akan terus dicari karena memiliki fungsi dasar yang serupa dengan cica yaitu mampu mengobati kulit dari peradangan akibat iritasi dan jerawat.
Niacinamida juga memiliki fungsi untuk membantu mengontrol proses produksi minyak berlebihan penyebab sebum dan jerawat. Pemilik wajah berminyak tentu banyak mencari kandungan ini, karena tidak jarang wajah mereka mengalami masalah iritasi dan jerawat setelah cukup lama menggunakan masker.
Selain fungsi yang disebutkan di atas, niacinamide juga memiliki kandungan untuk membantu meningkatkan produksi keratin pada kulit sehingga kulit menjadi lebih kuat dan sehat. Antioksidan yang terdapat di dalam niacinamide juga dapat membantu mengurangi masalah kulit akibat penuaan dini serta melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dan polusi.
Mugwort
Mugwort adalah tanaman herbal asal Korea yang ekstraknya mulai digunakan sebagai kandungan dalam produk perawatan kulit sejak 2018, seperti dilaporkan Allure.
Ekstrak mugwort memiliki khasiat sebagai antibakteri sekaligus anti jamur sehingga mampu mengurangi peradangan yang mengakibatkan iritasi dan jerawat. Mugwort bahkan dapat membantu meredakan masalah kulit seperti eczema atau psoriasis, karena kandungan vitamin E yang tinggi pada tanaman ini.
Selain itu, ahli dermatologi bersertifikat asal Austin, Amerika Serikat, Ted Lain, menyebutkan mugwort memiliki komposisi serupa dengan vitamin C karena penuh dengan antioksidan alami.
Bakuchiol berasal dari tanaman Psoralea corylifoli (babchi) yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional sejak dahulu kala di Tiongkok. Bakuchiol yang muncul dalam bentuk perawatan kulit pada pertengahan 2020 ini sering disebut sebagai pengganti retinol, meski memiliki perbedaan pada tingkat kimiawi.