BANDUNG – Kabar duka menimpa dunia kuliner Indonesia. Salah satu penulis buku resep masakan dan kue tertua di Indonesia, Yulie Sutardjana, meninggal dunia, di Rumah Sakit (RS) Halmahera Bandung, Selasa (2/11) malam.
Yulie Sutardjana meninggal dunia di usia 99 tahun. Ia juga merupakan pemilik dari restoran yang bernama Kedai Nyonya Rumah.
Salah satu menantu dan juga Operasional Kedai Nyonya Rumah, Lina Halim (55) mengatakan bahwa Yulie Sutardjana sempat mengalami jatuh pada dua pekan yang lalu. Dengan itu, kata dia, ada tulang rusuk yang patah sehingga di rawat di RS.
“Setelah jatuh ada gangguan lain, yakni stroke ringan sebelah kiri. Kaki dan tangan kirinya gak bisa gerak. Sebenarnya keadaan beliau pada tiga hari sebelum meninggal sudah membaik. Artinya menunjukan respon yang baik,” ujar Lina Halim saat ditemui di Rumah Duka RS St Borromeus, Rabu (3/11).
Lina menjelaskan bahwa penyebab Yulie Sutardjana meninggal karena stroke yang dialaminya. Ia menambahkan dengan stroke tersebut menyebabkan psikis mendiang Yulie menjadi drop.
“Kalau tulang sudah selesai, sudah ditangani dengan baik oleh dokter ahli tulang. Mungkin sedikit dari strokenya itu, kata dokter dari segi psikis yang drop,” katanya.
“Karena selama ini meskipun sebelum ibu (Yulie) jatuh, sudah tidak pernah ke restoran apalagi karena Covid-19. Tapi tetap beliau ikut bantu dalam mengecek produk yang ada di kedai Nyonya Rumah,” tambahnya.
Pihaknya menjelaskan bahwa Yulie Sutardjana akan dimakamkan di Cipageran, Cimahi, Kamis (4/11).
“Di Cipageran, karena sudah ada disiapkan di sebelah ayah saya Satya Sutardjana (suami Yulie) yang sudah meninggal 13 tahun yang lalu,” jelasnya.
Yulie Sutardjana beristirahat dengan tenang dengan meninggalkan empat orang anak dan tujuh orang cucu.
“Anaknya ada empat dan cucu ada tujuh orang,” ucapnya.
Yulie Sutardjana merupakan pemilik kedai Nyonya Rumah. Selain itu beliau juga aktif dalam menulis resep-resep dan dikirim ke penerbit buku.
“Jumlah buku resep Ibu mungkin ada puluhan lah. Kalau resep yang sudah ia bikin mungkin udah sampai ribuan,” pungkasnya.* (mg2/wan)