Bahlil pun meminta agar masyarakat Papua ikut mendukung rencana tersebut. Ia meminta agar masyarakat Papua tidak menahan atau menyampaikan aksi penolakan. Ia juga menuturkan, sebagai putra Papua, pembangunan smelter sudah jadi hal yang ia perjuangkan sejak masuk jajaran kabinet.
“Insya Allah doakan agar secepatnya kapasitas produksi copper Freeport dari 3 juta kita tingkatkan jadi 3,8 juta atau menjadi 4 juta. Sisa itulah kemudian yang akan dibangun smelternya di Papua. Sejak saya masuk anggota kabinet saya sudah memperjuangkan ini agar salah satu smelter Freeport dibangun di Papua. Cuma satu saya mohon, kalau sudah ada kebijakan, mohon kita dukung baik-baik. Jangan belum lagi kita buat, sudah mulai kitorang punya cara-cara palang ini, palang ini. Kalau kita main begitu nanti investor susah masuk,” ujar Bahlil.
(Antara)