DEPOK – Konsep Kota Cerdas atau Smart City belakangan mulai banyak diadopsi di berbagai daerah. Ada banyak manfaat di balik penerapan konsep Smart City, salah satunya untuk membuat pelayanan masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.
Kota Depok sendiri telah lama mengusung konsep Smart City sebagai visi kota. Dengan konsep ini, diharapkan pemerintah lebih mudah memantau perkembangan infrastruktur kota, peristiwa yang terjadi secara real-time maupun kemudahan-kemudahan layanan masyarakat lainnya.
Belakangan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang gencar sosialisasikan program Smart City sebagai bagian integral dalam tata kelola pemerintahan di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kota Depok, Sidik Mulyono mengungkapkan pada era digitalisasi ini kehadiran program Kota Cerdas merupakan satu pilihan yang tidak dapat dihindari.
“Perkembangan digitalisasi membuat segala aktivitas masyarakat menjadi serba by digital. Dengan begitu, Smart City sebagai bagian dari pengadopsian teknologi digital dalam segala aspen pelayanan menjadi satu kebutuhan yang tak bisa dihindari,” ujarnya, Kamis (14/10).
Dikatakan dalam penerapan konsep Smart City di Kota Depok ini terdapat satu pembahasan yang cukup menarik, yakni tentang sistem pengaduan atau yang dikenal dengan Sistem Terintegrasi untuk Pengaduan dan Aspirasi (Sigap!).
Pihaknya mengatakan saat ini di hampir semua kota telah menerapkan aplikasi Sigap ini. Menurutnya, urgensi dari penggunaan aplikasi tersebut tak lain untuk mengubah perilaku masyarakat sesuai dengan perkembangan era teknologi digital.
Dirinya melanjutkan, dalam rangka penerapan konsep Smart City sendiri sejauh ini Kota Depok telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kota Cerdas.
Namun, terdapat kendala lain yang menurut dia butuh upaya serius untuk bisa menuntaskannya.
“Selain Perda, tantangan lain yang tidak kalah penting adalah masalah penganggaran. Ini yang sementara masih kita bahas,” imbuhnya.
Terakhir ungkap Sidik, pelaksanaan Kota Cerdas memerlukan dukungan banyak pihak. Ia mengistilahkan peran penting elemen pendukung itu dengan akronim ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Goverment, Media). (mg2)