DAYEUHKOLOT – Ucu Halimah 71, seorang janda tua sudah lima tahun tinggal di rumah yang tak layak huni, di Kampung Bojongasih RT 04, RW 5, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dengan kondisi lantai masih tanah, atapnya bolong dan belakang rumah mulai ambruk.
Mak Ucu tinggal bersama satu orang anaknya yang perempuan dan tiga orang cucu. Apabila musim hujan tiba, Mak Ucu bersama anaknya hanya bisa pasrah meski keadaan rumahnya bocor dimana-mana. Bahkan apabila banjir, Mak Ucu pergi ke tempat pengungsian.
“Upami hujan ema sok sieun kenteng ambruk, da wuwung na tos beulah. (Kalau hujan, ema suka takut atap ambruk, karena sebagian atapnya sudah patah),” kata Mak Ucu, saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/10).
Mak Ucu mengaku tak bisa memperbaiki rumahnya karena tidak punya biaya. Tetapi kata Mak Ucu, pada tahun 2017 datang petugas desa yang melakukan pendataan dan berjanji, akan memperbaiki rumahnya melalui program rumah tidak layak huni (rutilahu).
“Setiap tahun hanya didata saja, tapi sampai sekarang tidak pernah ada perbaikan,” kata Mak Ucu.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Mak Ucu juga mengandalkan bantuan dari anak-anaknya serta saudara-saudaranya, yang kebetulan masih tetangga. Ma Ucu juga mengaku, dirinya sempat menerima bantuan beras, tetapi selain bau, berasnya sebagian sudah menjadi tepung.
“Cuma sekali itu ema dapat bantuan beras, tapi berasnya sudah bau. Ada juga bantuan uang Rp 600 ribu, satu kali, itu juga dipotong Rp 100 ribu, katanya buat masyarakat yang tidak kebagian bantuan, agar sama-sama mendapatkan bantuan,” jelasnya.
Salah seorang tetangga Mak Ucu yang sekaligus merupakan anggota komunitas Munding Dongkol, Emen mengaku mengetahui pendataan yang dilakukan pihak Desa. Menurutnya, petugas dari desa sudah tiga kali datang, tapi realisasinya tidak tahu kapan.
“Kami dari komunitas siap membantu tenaga untuk memperbaiki rumah Mak Ucu, tapi tidak tau kapan Rutilahu terealisasinya. Kami sebagai tetangganya kasian, Ma Ucu kan sudah tua buat kita seperti orang tua sendiri,” kata Emen.
Sementara itu, Ketua RW 5, Reming mengatakan, di wilayahnya ada beberapa rumah yang tak layak huni, namun rencananya pihak tahun ini pihak pemerintah akan membangun Rutilahu sebanyak 4 rumah, diantaranya 1 rumah yang anggarannya dari BumDes, dan tiga rumah dari pemerintah Kabupaten Bandung