BANDUNG – Memasuki musim penghujan sejumlah antisipasi dilakukan untuk menghindari terjadinya bencana banjir di wilayah kecamatan Gedebage. Pasalnya, banjir sering menimpa warga di sejumlah titik.
“Memang saat hujan kemarin sempat ada genangan di Cisaranten kidul, namun terpatau berangsur surut sekitar satu sampai dua jam kemudian,” ucap Asep Samin, Sekretaris Kecamatan Gedebage pada Selasa (5/10).
Asep mengaku, hingga kini sudah melakukan beberapa upaya termasuk melakukan pengerukan sungai menggunakan alat berat guna mengangkat sedimentasi yang bisa menyebabkan sungai menjadi dangkal.
“Alhamdulillah sejauh ini aman, kita sudah lakukan pengerukan di beberapa sungai termasuk susukan gede (parit besar) yang ada di samping kantor kecamatan,” tuturnya.
Bersama warga, dinas PU dan Bina Marga melakukan pengerukan guna memperlancar aliran sungai agar tidak meluap ke pemukiman dan jalan raya.
Menurutnya, banjir terparah pernah menimpa wilayah Gedebage pada tahun 2019 lalu, bekerjasama dengan tim Gober, warga, kelurahan dan kecamatan aktivitas benah-benah lingkungan ini dilakukan di RW 04 sekitar Taman Edukasi dan sungai Cikuncang yang sering tersumbat saat hujan.
Daerah yang sering menjadi langganan banjir di Gedebage antara lain Jalan Pendamping Tol (arah menuju GBLA), Pertigaan Derwati (RW 03 Rancabolang) dan Riung Bandung.
“Selain sungai besar, yang patut diwaspadai juga adalah aliran-aliran yang di atasnya terdapat bangunan seperti pertokoan, gang menuju pemukiman juga warung-warung yang di bawahnya ada airnya,” terangnya.
Menurut Asep, upaya pencegahan banjir selain melalui Gober juga melalui program Mapag Hujan, di mana setiap masyarakat dan pemerintah bahu-membahu dalam proses normalisasi sungai agar bisa digunakan kembali sesuai fungsinya.
Meski demikian, ia menghimbau segaligus berharap masyarakat tetap mau menjaga dan memperhatikan lingkungan, salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai dan turut serta merawatnya agar tidak terjadi bencana yang tidak diharapkan. (ela/wan)