Lantik Pengurus Baru, APIDA Jabar Siap Wujudkan Jabar Juara Bidang Perlebahan

LEMBANG – Asosiasi Perlebahan Indonesia Daerah Jawa Barat (APIDA Jabar) telah sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke-2 dengan dilantiknya pengurus Apida Jabar untuk masa bakti 2021-2025.

Pelantikan dilakukan Ketua Umum Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) Wahyu Kuncoro (Direktur Utama Perhutani), diwakili Direktur Operasional dan Perhutanan Sosial Perhutani Natalas Anis Harjanto, di Cikole, Lembang, Kamis (30/9).

Ketua APIDA Jabar masa bakti 2021-2025 Amas Wijaya mengatakan selama perjalanan APIDA Jabar, ada beberapa pencapaian yang sudah didapat. Di antaranya pengembangan secara organisasi di beberapa Kabupaten. Di mana pengembangan kegiatan perlebahan sudah tersebar di sejumlah desa-desa di Jawa Barat.

“Kami bersama pemerintah daerah provinsi Jawa Barat khususnya Dinas Kehutanan, akan mendorong lahirnya Jabar Juara di bidang perlebahan. Untuk mencapai itu tentunya dibentuk konektivitas antar stakeholder perlebahan yang baik,” ujar Amas melalui keterangan tertulisnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Perhutani Divisi Regional Jabar dan Banten itu menyebut akan mengkolaborasikan dan mensinkronkan program usaha penguatan perlebahan yang ada di masing-masing pemangku kepentingan di Jawa Barat.

“Rumus yang relevan adalah berbagi, saling menginspirasi, kolaborasi dan sinergi. Dengan skema Pentahelix, siapapun yang piawai kolaborasi bisa beradaptasi dan berprestasi. Himpitan ekonomi, tekanan sosial dan berbagai permasalahan lainnya selalu ada, tetapi dengan semangat kolaborasi segala sesuatu pasti lebih mudah,” tuturnya.

APIDA Jabar Dukung Usaha Perlebahan Rakyat

Menurutnya, keberadaan APIDA Jabar juga bakal mendukung program pemerintah provinsi Jawa Barat melalui penguatan usaha perlebahan rakyat.

“Mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Barat perihal petani milenial di bidang perlebahan dengan menggandeng pelaku usaha sebagai Offtaker dan perbankan sebagai penyedia permodalan melalui KUR,” terangnya.

“Mendorong pengembangan produk derivat madu dan turunannya, mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan madu tidak murni (palsu). Meningkatkan konsumsi madu, pengembangan tanaman sumber pakan lebah. Dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan peternak lebah dan kualitas madu,” kata Amas menambahkan.

Untuk itu pihaknya mengajak kepada seluruh stakeholder di Jawa Barat untuk terus menjaga kualitas, kuantitas dan produktivitas perlebahan madu. “Sehingga dari hulu ke hilir bahkan pemasarannya, semuanya dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan