Dampak PPKM Harga Telur di Kabupaten Bandung Turun

BALEENDAH – Sudah dua Minggu harga telur di setiap pasar yang ada di Kabupaten Bandung mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan terkendalanya pengiriman keluar kota, sehingga penjualan hanya di pasar lokal.

Kasi Pengawasan dan Distribusi Disperindag Kabupaten Bandung, Heryanti Martikana membenarkan adanya penurunan harga telur selama sepekan lebih. Saat ini, kata Yanti, harga telur rata-rata di pasar sekitar Rp19 ribu sampai Rp20 ribu.

“Untuk stok telur relatif lebih banyak dikarenakan stok yang harusnya dikirim ke luar daerah tidak dapat dikirim, dikarenakan adanya kebijakan PPKM, sehingga stok tersebut hanya dijual di pasaran lokal yang ada di kabupaten Bandung,” kata Yanti saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (1/10).

Pedagang telur di Pasar Baleendah, Neni mengatakan, saat ini harga telur sedang anjlok. Namun, katanya, kadang naik dan kadang turun. Neni menjual telurnya dengan harga Rp19 ribu hingga Rp 20 ribu. Sebenarnya, kata dia, stok telurnya mudah didapat, karena, menurut pensuplai mereka hanya bisa menjual di dalam kota saja.

“Stok telur melimpah, namun pembelinya berkurang, mungkin karena enggak punya uang karena faktor Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tanggal 1 sekarang yang biasanya masyarakat sudah gajian, namun pembeli juga sepi. Kalau lagi mahal malah rame pembeli, mungkin karena stoknya sedikit, jadi pembelinya berebutan,” ujar Neni.

Sementara itu, pedagang telur lainnya, Cecep menyatakan, saat ini harga telur Rp21 ribu per kilogram. Kata Cecep, harga normal satu kilogram telur itu biasanya sekitar Rp23 ribu sampai Rp25 ribu.

“Dua hari ini harga berangsur naik, namun pada Minggu kemarin harga anjlok hingga Rp 17 ribu per kilogramnya. Penurunan harga telur ini karena stok telur yang melimpah,” kata Cecep.

Biasanya Cecep mengambil telur dari daerah Medan dan Jawa. Penurunan harga tersebut, ungkap Cecep, terjadi sejak dua minggu yang lalu. Meski harga sedang turun, pembeli telur justru ikut turun.

“Harusnya kan telur pas harga tinggi, pembeli sepi. Ini malah sebaliknya, harga telur lagi murah pun pembeli sepi,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan