Budidaya Kopi Dapat Tingkatkan Perekonomian

SOREANG – Setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Sedunia, berbagai kegiatan dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung, salah satunya melaksanakan webinar dengan Dirjen Perkebunan, Dinas Perkebunan Lampung dan Dinas Pertanian NTB.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umbara saat di wawancara, Jumat (1/10).

“Ini momentum bagi kita untuk terus merapatkan barisan, terkait dengan potensi budidaya, karena peluang dari kopi ekonominya tinggi, kemarin dari korporasi kopi sudah ada delegasi ke Negara Turki, dan harus mengirimkan kopi sebanyak 9 ribu ton yang terdiri dari jenis kopi Arabika dan Robusta. Sehingga kita melaksanakan webinar dengan Dirjen Perkebunan dan kabupaten lainnya,” kata Tisna.

Sehingga, lanjut Tisna, Kabupaten Bandung bekerjasama dengan kabupaten lainnya untuk ekspor ke negara Turki. Meski gerbang ekspor dari Kabupaten Bandung, namun yang melakukan ekspornya dari Lampung.

“Jadi, kita memiliki nilai tambah keuntungannya dari korporasi, meski barangnya dari mana saja yang penting terjamin supply kualitasnya. Artinya kualitasnya sudah terdeteksi, tinggal di monitor ke lampung dan NTB terkait monitoring pasca panen kopi Robusta,” ungkapnya.

Dikatakan Tisna, kopi asal Kabupaten Bandung sudah dijadikan percontohan gerbang kopi Arabika tingkat nasional, sehingga untuk peluang kopi Arabikanya tidak mengambil dari wilayah lain, tetapi diambil dari perkebunan yang ada di kabupaten Bandung.

Saat disinggung terkait pelatihan keseragaman olahan kopi, Tisna pun mengaku, sebelum ada pandemi Covid-19, pihaknya selalu melakukan berbagai pelatihan. Salah satunya keseragaman olahan kopi. Tetapi, karena saat ini sedang pandemi, keterbatasan orang untuk berkumpul dan keterbatasan anggaran sangat berpengaruh terhadap pelaksanaanya. Pasalnya, lanjut dia, memberikan pelatihan ke petani harus secara offline tidak bisa melalui virtual.

“Oleh karena itu, selama pandemi tidak ada pelatihan yang mengumpulkan peserta banyak, namun kita melakukan kunjungan kepada para kelompok tani,” katanya.

Selain itu, Tisna mengatakan, meski tidak ada pelatihan, pihaknya masih memberikan bantuan kepada para kelompok tani, walaupun anggarannya bukan hanya dari APBD, tapi ada juga dari BI maupun Partai. Bantuan tersebut diantaranya, Bibit kopi, mesin pulper, mesin suton dan lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan