Bentrokan Ormas di Cicalengka, Polresta Bandung Amankan 20 Orang

SOREANG Bentrokan antar ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten di wilayah Kampung Rancamidim, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Minggu (26/9) sekitar pukul 09.00 WIB, diduga sebagai buntut bentrokan di wilayah perbatasan Cianjur-Sukabumi yang sempat viral di media sosial.

Dalam video viral tersebut, massa dari ormas PP, merusak sekretariat organisasi ormas BPPKB yang bertentangan dengan mereka. Pasalnya salah satu anggota Ormas PP tewas oleh anggota Ormas BPPKB, sehingga memicu kekisruhan antara kedua ormas tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Bandung AKP Bimantoro mengungkapkan, pasca kejadian pihaknya melakukan olah TKP dan mengidentifikasi para pelaku berdasarkan keterangan saksi dan rekaman video yang beredar di masyarakat.

“Kita juga telah mengamankan sekitar 20 orang, kemudian 2 kendaraan roda empat dan 8 unit kendaraan roda dua yang diduga digunakan sebagai sarana ke TKP. Kemudian beberapa benda tumpul yang diduga digunakan untuk melakukan pengrusakan terhadap sekretariat ormas tersebut,” ungkap Bimantoro saat memberikan keterangannya, Senin (27/9).

Saat ditanyakan terkait status 20 orang tersebut, Bimantoro pun mengatakan, saat ini status ke 20 orang tersebut masih dalam pemeriksaan. Dia juga mengaku, mengamankan puluhan orang tersebut di salah satu sekretariat ormas, dan beberapa tempat lainnya. Penangkapan itu merupakan pengembangan dari keterangan dari orang yang telah diamankan.

“Diduga untuk sementara, kejadian yang terjadi di Bandung merupakan imbas dari kejadian sebelumnya di wilayah lain (Sumedang). Kita bergerak cepat untuk menghindari menyulut konflik, dan kini sudah ditangani pihak kepolisian, dalam kasus di Cicalengka tidak ada korban,” kata Bimantoro.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Jawa Barat Dian Rahadian mengatakan, sangat menyayangkan sikap-sikap anarkis yang sering dilakukan oleh siapapun, termasuk yang dilakukan oleh kadernya, namun itu merupakan konsekuensi apabila sebuah organisasi memiliki anggota yang begitu fanatik dan begitu loyal terhadap organisasi dan kawan-kawannya.

“Inilah yang coba kita bina agar senantiasa bisa menahan diri, senantiasa bisa mengontrol emosi dari setiap kejadian, jangan sampai kejadian apalagi unsurnya pribadi bisa merebak meluas hingga melibatkan antar organisasi, inilah tugas kita di MPW, MPC, dan PAC untuk membina anggota. Intinya, komitmen kita menjaga jabar kondusif,” ungkap Dian saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan