Adanya hal tersebut, lanjut Dian, Polda Jabar sudah memfasilitasi pihaknya untuk bertemu dengan perwakilan BPPKB Banten di Mapolda Jabar hari ini, Senin (27/9).
“Kita sudah ketemu, kita cooling down semuanya, meminta seluruh jajaran untuk menahan diri dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian,” jelasnya.
Meski telah menyepakati berdamai, Dian menyebut terkait kematian salah satu kader PP, prosesnya akan tetap dilanjutkan sesuai hukum yang berlaku.
Ia sendiri mengaku tidak mengetahui dengan pasti apa akar permasalahan dari bentrokan tersebut, namun yang jelas diantara pimpinan Ormas PP dan BPPKB Banten tingkat provinsi sudah berkomunikasi dan menjalin hubungan baik.
“Akar masalahnya, kita juga secara detailnya kurang begitu paham, tapi prinsipnya ketua ormas tingkat provinsi sudah menjalin hubungan yang baik, komunikasi yang baik,” jelas Dian.
Dian mewakili MPW PP Jawa Barat mengungkapkan rasa prihatin dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban (kader PP) yang meninggal, ia juga meminta maaf atas kegaduhan yang telah terjadi sehingga membuat masyarakat merasa terganggu.
“Atas nama organisasi Pemuda Pancasila Jabar kita menghaturkan duka cita mendalam, semoga almarhum wafat dalam husnul khotimah diterima amal ibadahnya dan juga kami memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan, atas gejolak, yang mungkin membuat masyarakat resah, insyaallah kedepan kami berkomitmen menjaga situasi dan kondisi di setiap kota/kabupaten,” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya bentrokan antar ormas, Dian menyebut sebenarnya pihaknya senatiasa aktif dalam membina para kader, seperti diklat-diklat yang selalu mereka lakukan dari tingkat basis hingga tingkat pusat.
“Mudah-mudahan itu dapat sedikit banyak membentuk mental dan kedewasaan anggota di dalam berorganisasi. Kami pun meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang telah terjadi akibat bentrok antara Ormas PP dengan BPPKB Banten di beberapa wilayah di Jawa Barat, kemarin,” tandasnya. (yul)
