Program BPNT di Ciamis Banyak Ditemukan Penyimpangan di Lapangan

CIAMIS – Kepala Direktorat Jendral Penanganan Fakir Miskis Kementerian Sosial Agus Ella Gunawan mengakui, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masih banyak yang harus dibenahi. Hal ini terjadi karena banyak sekali temuan dilapangan yang tidak sesuai dengan teknis pelaksanaan.

Dari hasil monitoring lapangan Pansus DPRD Ciamis tentang program BPNT banyak ditemukan masalah dan kendala teknis yang harus secepatnya diperbaiki.

” Terus terang ketika kita belusukan bersama  Kepala Dinas Sosial Ciamis hari ini, kondisi lapangan sangat memprihatinkan ternyata masih banyak yang tidak sesuai dengan kriteria, tidak sesuai harapan dan sesuai ketentuan mengenai BPNT ini,’’ katanya kepada Radargarut.com (Grup Jabarekspres.com)

Salah satu temuan di antaranya adalah masih ada E-Waroeng yang beroperasi di satu alamat yang sama. Selain itu kualitas dari sembako yang dibagikan  tidak sesuai kriteria yang ditetapkan Kemenesos.

Pihaknya sangat mengapresiasi monitoring yang dilakukan DPRD Ciamis. Sehingga, Kemensos banyak sekali menerima masukan.

Agus menuturkan, Program BPNT berperan penting untuk memberikan bantuan kepada Keluarga Penerima manfaat (KPM). Namun harus dipenuhi juga hak penerima, yaitu kualitas barang harus baik.

Pihaknya juga menyoroti keberadaan E-Warong yang memiliki anggapan bahwa keberadaannya tidak lebih dari menjual sembako. Padahal, fungsi dari E-Warong bukan itu. Tapi sebagai penyalur sembako untuk para KPM.

“Jadi E-Waroeng juga harus diedukasi tentang fungsinya yang harus melayani KPM dan bukan menjadi agen penjualan sembako, “tuntasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis Hendra Suhendra mengatakan, terkait permasalahan di lapangan tentang program BPNT sebetulnya bukan ranahnya Dinsos Ciamis.

Menurutnya, banyak unsur atau simpul yang terlibat di dalamnya seperti permasalahan E-Waroeng yang difasilitasi kartu sembako yang sudah bedkerjasama dengan Bank Mandiri.

” Untuk E-waroeng sendiri yang memutuskan hubungan kerja atau menjadi mitra kewenangannya ada di Bank Mandiri kami team koordinasi hanya merekomendasikan saja apa temuan yang terjadi dilapangan,” tutup Hendra. (ald/red).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan