7 Kali Terjadi Penyerangan kepada Ustadz, Muhammadiyah: Bukan Suatu Kebetulan

JAKARTA – Sekertaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengaku prihatin dengan fenomena penyerangan terhadap para Ustad atau penceramah dari kalangan muslim yang kerap terjadi belakangan ini. Abdul Mu’ti menduga, sejumlah penyerangan itu bukan sebuah kebetulan. Tetapi ada aktor merancang penyerangan itu.

“Prihatin dan belasungkawa yang mendalam untuk para ustadz menjadi korban kekerasan baik yang wafat maupun yang sedang dirawat. Peristiwa penyerangan ustadz yang terjadi beruntun besar kemungkinan bukan suatu kebetulan. Patut diduga ada yang sedang bermain api,” ucapnya, Kamis (23/9/2021).

Abe Mukti- Sapaanya- mengatakan, aparat penegak hukum harus bertindak mengungkapkan kasus tersebut.

“Siapapun aktor dan provokator, jelas mereka bukan orang baik. Karena itu, polisi harus bekerja dengan baik, menangkap, mengungkap, dan menghukum yang bersalah sesuai dengan hukum,” katanya.

“Polisi harus bekerja lebih cepat agar tidak muncul berbagai spekulasi dan provokasi yang memperkeruh suasana,” sambung dia.

Dia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Para ustadz, tetaplah tegar, sabar, jangan pernah surut mengajak berbuat baik, tegak di jalan Tuhan,” ungkapnya.

Diketahui, tercatat sejak tahun 2018 setidaknya telah terjadi 7 kali penyerangan hingga penusukan kepada ulama dan pemuka agama Islam. Pelaku penyerangan rata-rata disebut mengalami gangguan jiwa.

Yang terakhir, peristiwa penyerangan dialami oleh Ustad Abu Syahid Chaniago saat memberikan ceramah di Masjid Raya Baitusy Syakur, Jodoh, Batam, Kepulauan Riau pada Senin (20/9/2021). Belakangan pelaku disebut-sebut memiliki gangguan kejiwaan. (Fin.co.id).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan