Di tengah pandemi COVID-19, kata Tjahjo, kemampuan kepemimpinan, khususnya pimpinan daerah diuji dan diasah ketangguhannya. Menurutnya, pandemi COVID-19 menjadi satu ujian paling nyata di era yang penuh ketidakpastian seperti saat ini.
“Jelas diuji karena anggaran dari pusat dipotong, PAD (pendapatan asli daerah) pasti turun. Saya kira ini yang harus ditata keahlian dalam me-manage dengan baik. Cepat atau lambat pasti akan kita jawab bersama sehingga akan memulihkan pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat mengaku bersyukur dan berbahagia bisa mendapatkan apresiasi pada acara ajang Indonesia Visionary Leader Season VII ini.
Dony menegaskan, penghargaan yang diraihnya itu dipersembahakan untuk masyarakat Sumedang yang telah bekerja keras dan bekerja sama dalam mengatasi pandemi COVID-19 demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Sumedang.
“Bagi saya, ini menjadi sebuah motivasi untuk bekerja lebih baik lagi, untuk terus mengimplementasikan visi, misi, gagasan ide kreatif dan inovasi dalam menjalankan tugas-tugas yang pada akhirnya akan bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Dia menyatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang akan terus melakukan upaya-upaya terobosan, ikhtiar yang penuh inovasi dan kreativitas yang tidak biasa. Hal itu agar masyarakat bisa terus terlayani dengan baik dan kesejahteraannya bisa meningkat serta masalah yang dihadapinya dapat teratasi.
“Saya bersyukur bisa diberikan apresiasi yang luar biasa in, The Best Overall. Tentunya ini hasil dari dewan juri yang telah mengkaji secara matang. Kami sudah memiliki sebuah inovasi. Ada digital disruption, kami buat berbagai aplikasi untuk kemudahan masyarakat, terutama di desa melalui e-Sakip Desa,” terangnya.
Menurut Bupati Sumedang, di tengah pandemi saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang memiliki design kebijakan. Design itu ditransformasikan dalam flatform digital, yaitu aplikasi seperti Maijah untuk pencegahan COVID-19, MAUNEH untuk update data bansos, MAUTI untuk Sakip, Sitabah untuk bencana, hingga WhatsApp Boot di mana pelayanan bisa dilakukan langsung melalui WhatsApp.
“Kami menggunakan transformasi digital dengan device network dan aplikasi untuk mengatasi persoalan pandemi. Ini terbukti cepat, tepat, dan aman dari COVID-19. Digitalisasi menjadi lompatan terbesar kami dalam menghadapi pandemi ini,” tandasnya.