SUKABUMI – Hujan deras yang turun hampir sepanjang hari menyebabkan bangunan Posyandu Bougenvil di Kampung Cipeureudah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tiba-tiba ambruk dan menimpa 10 wanita yang tengah berada di dalam bangunan itu hingga terluka, Selasa. (
“Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, hanya saja ada 10 wanita yang terluka akibat tertimpa puing bangunan posyandu yang ambruk itu,” kata Kapolsek Cireunghas Iptu Ujang Taan kepada wartawan, di Sukabumi, Selasa. (7/9)
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, ambruknya posyandu yang berada di RT 01/07, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas ini, sekitar pukul 09.30 WIB, diduga disebabkan hujan deras, ditambah kondisi tiang penyangga bangunan yang sudah lapuk.
Saat itu, posyandu ini tengah digunakan untuk pembelajaran tatap muka peserta pendidikan anak usia dini (PAUD), tiba-tiba bangunan posyandu yang ada di depan ruangan yang dijadikan kelas ambruk dan langsung menimpa sejumlah wanita yang merupakan orangtua murid.
Akibat kejadian itu, seketika suasana berubah menjadi panik, karena terlihat beberapa korban terjebak di bawah reruntuhan puing bangunan yang ambrik dalam kondisi terluka, seperti di bagian kepala, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.
Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung membantu para korban, untuk membawanya ke puskesmas terdekat serta melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Mayoritas korban mengalami luka ringan, tetapi ada beberapa di antaranya terdapat luka robek di bagian kepalanya akibat tertimpa puing, seperti yang dialami oleh Ani (41), warga sekitar yang luka robek di bagian kepala sehingga mendapatkan lima jahitan.
“Anggota kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan diketahui penyebab ambruknya bangunan itu, karena kondisi yang sudah lapuk. Untuk murid PAUD yang tengah belajar di ruangan lain tidak ada yang terluka,” katanya pula.
Ujang mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi memberikan tindakan medis kepada para korban yang terluka dan melaporkan ke instansi terkait lainnya, agar bangunan segera diperbaiki kembali dan dipastikan aman untuk digunakan kegiatan masyarakat. (antara/red)