BANDUNG BARAT – Menjelang akhir pekan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat bakal menerapkan sistem ganjil genap kendaraan dari luar daerah yang bakal masuk ke wilayah KBB.
Rencananya ruas jalan yang bakal diterapkan sistem ganjil genap tersebut yakni kawasan Padalarang pada Jumat, Sabtu, serta Minggu. Hal itu sebagai upaya menekan volume kendaraan yang bakal menuju ke Bandung Barat.
“Wacana ganjil genap kendaraan sudah ada, titiknya itu ada di Padalarang. Rencananya itu diterapkan Jumat sampai Minggu,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan KBB Lukmanul Hakim, Kamis (2/9).
Menurut Lukman pihaknya belum bisa memastikan kapan aturan itu bakal diberlakukan lantaran masih mematangkan soal ruas jalan mana dan berapa panjang jalan yang akan diberlakukan ganjil genap.
“Belum pasti di Gerbang Tol Padalarang atau di Jalan Raya Padalarang. Soalnya wacana ganjil genap itu dimunculkan oleh Polres Cimahi. Makanya nanti sore kami tindak lanjuti dengan rapat di Polres,” katanya.
Pihaknya mengaku belum ada lokasi lain yang bakal diberlakukan sistem ganjil genap tersebut. Termasuk di kawasan Lembang yang merupakan daerah wisata tujuan utama wisatawan tiap akhir pekan.
“Lembang belum ada rencana. Sementara ini baru Padalarang yang diwacanakan bakal diberlakukan sistem ganjil genap bagi kendaraan, yang itu pun masih belum bisa dipastikan,” tuturnya.
Dia mengungkapkan pihaknya tidak mudah melakukan rekayasa lalu lintas semacam ganjil genap lantaran pola jalan di Bandung Barat cenderung linear. Pasalnya jalan yang lurus akan menyulitkan untuk kendaraan berputar balik.
“Jadi memang pertimbangan pola jalan di Bandung Barat itu kebanyakan linear, tidak grid seperti di Kota Bandung atau Cimahi. Kalau grid itu kan ketika ada penyekatan, kendaraan ada yang diputar balik, itu harus dipikirkan juga ke mana alternatif jalur untuk mengalirkan kendaraannya,” terangnya.
Pihaknya mengakui bahwa volume kendaraan di kawasan Lembang telah mengalami peningkatan terutama pada libur akhir pekan. Hal tersebut yang mendasari rencana penerapan ganjil genap di Padalarang.
“Kalau peningkatan kendaraan sebetulnya sudah ada, terutama kendaraan yang ke Lembang. Soalnya, saya kebetulan tinggal di sekitar Lembang, jadi bisa turut merasakan. Dari Setiabudi itu, misalnya, sudah ada antrean kendaraan padahal tempat wisata saat ini masih belum dibolehkan untuk beroperasi,” jelasnya. (mg6)