NGAMPRAH – Setelah sempat bertahan cukup lama di zona oranye atau daerah risiko sedang penyebaran Covid-19, kini Kabupaten Bandung Barat (KBB) berada di zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penyebaran Covid-19.
Sekretaris Satgas Covid-19 Bandung Barat, Duddy Prabowo mengatakan masuknya KBB ke zona kuning karena terjadinya penurunan kasus Covid-19 yang cukup signifikan dalam beberapa pekan belakangan terutama selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Alhamdulillah untuk sekarang KBB masuk di zona kuning atau risiko rendah, itu berdasarkan hasil evaluasi Pemprov Jabar. Indikatornya itu ya penurunan kasus,” ujar Duddy kepada wartawan, Rabu (1/9).
Faktor lain yang turut andil yakni Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 yang juga terus menurun. Saat ini BOR di Bandung Barat mencapai 23,6 persen. Padahal beberapa bulan sebelumnya BOR di Bandung Barat pernah mencapai titik tertinggi yakni 90 persen lebih.
“Untuk BOR juga menurun karena diikuti penurunan kasus. Saat ini mulai banyak tempat tidur kosong di rumah sakit rujukan Covid-19,” terangnya.
Kendati kini Bandung Barat ada di zona kuning namun tetap melaksanakan PPKM Level 3 merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 38 tahun 2021 sebagai upaya menekan kasus Covid-19.
“Namun karena kita ada di aglomerasi Bandung Raya dan sesuai Inmendagri nonor 38 tqhun 2021, jadi (KBB) tetap PPKM Level 3 dan ikut ketentuan pusat karena sifatnya top down,” jelasnya.
Hanya saja saat ini ada sejumlah aktivitas masyarakat yang direlaksasi seperti olahraga outdoor, kegiatan peribadatan, hingga sektor ekonomi seperti kafe, restoran, dan penginapan.
“Ada beberapa aktivitas yang direlaksasi. Namun untuk sektor wisata masih belum bisa dilakukan (dibuka). Tapi tempat makan sudah bisa, peribadatan sudah dibuka juga. Itu diatur dalam Surat Edaran (SE) Bupati Bandung Barat sebagai tindaklanjut Inmendagri tersebut,” tandasnya.
Berdasarkan data pada lama Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) Bandung Barat saat ini total kasus Covid-19 mencapai 18.884 kasus. Rinciannya 427 orang positif aktif, 18.197 orang dinyatakan sembuh, dan 260 orang meninggal dunia. (mg6)