“Kebanyakan di Kabupaten Bandung itu, angka stunting dibawah angka usia dua tahun dan angkanya pun sangat signifikan,” jelasnya.
Menurutnya, penyebab terjadinya stunting pada anak itu kurangnya asupan gizi makanan, sehingga mengalami gagal tumbuh. “Tapi di satu sisi kita sudah mendorong pemerintah desa, untuk memberikan kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu hamil, selain kepada bayi berumur satu sampai lima tahun. Itu mungkin belum tersentuh semuanya,” harapnya.
“Meski saat ini masih pandemi Covid-19, kami berharap untuk menurunkan angka stunting bisa bersama-sama. Sebelumnya, di Kabupaten Bandung sudah ada kegiatan rempug stunting dengan anggaran dibantu pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan,” terangnya.
Selain itu, Pihaknya juga sudah mendorong kepada pemerintah desa di Kabupaten Bandung supaya peka dan mendorong agar angka stunting di masing-masing desa tidak naik dan berharap ada penurunan.
“Dana desa juga sudah mendorong, selain kebijakan Kementerian Kesehatan karena kewenangannya ada di Kementerian Kesehatan. Kementerian Desa juga turut mendorong dan membantu Kementerian Kesehatan, agar dana desa bisa digunakan untuk penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung,” tandasnya. (yul)