DPUPR Terus Kebut Pembersihan Gulma di Situ Pengarengan

DEPOK – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok terus mengebut pembersihan gulma atau eceng gondok di lokasi Situ Pengarengan, Kecamatan Sukmajaya.

Dari pantauan Jabar Ekspres, proses pembersihan situ dengan menerjunkan dua alat berat yakni Ampibi dan Truxor berjalan cukup lancar dan kini pembersihan sudah mencapai separuh lebih.

Situ dengan luas areal sekitar 10 hektar dan terbentang di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Baktijaya itu sebelumnya ditutupi eceng gondok sekitar 70 persen dari luas areal.

Setelah dilakukan pembersihan, permukaan situ yang tadinya terlihat kehijauan dari jarak jauh akibat dipenuhi gulma kini sudah mulai bersih. Permukaan air danau pun sudah kelihatan dibanding sebelumnya yang nyaris tak terlihat.

Alat berat (ampibi) yang digunakan Satgas untuk membersihkan gulma

 

Kepala DPUPR Kota Depok, Dadan Rustandi mengatakan, proses pembersihan akan ditarget selesai dalam waktu dekat ini jika tidak ada kendala.

Dikatakan, pembersihan gulma sejauh ini berjalan lancar dan sudah mencapai 60 persen.

“Sejak dilakukan pengangkatan (eceng gondok) pada awal Agustus lalu, kini progresnya sudah mencapai 60 persen. Semoga dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat,” katanya, Jumat (27/8).

Pihaknya menambahkan, rencana dilakukan normalisasi situ apabila proses pengangkatan gulma sudah rampung semua.

“Jika sudah bersih semua rencana akan dilakukan normalisasi,” ujarnya.

Dikatakan, Satuan Tugas (Satgas) DPUPR yang melakukan pembersihan situ sampai sekarang masih berada di lokasi.

“Selama alat berat masih ada di lokasi, Satgas tetap akan ada di sana. Tujuannya agar pengerjaan pembersihan dapat segera diselesaikan,” bebernya.

“Satgas tetap berada di lokasi selama ada alat berat karena untuk mempercepat proses pembersihan. Setelah diangkat, gulma akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Satu unit truk juga sudah kita sediakan,” terangnya.

Dia menambahkan dua alat berat yang digunakan memiliki fungsi yang berbeda. Truxor hanya bisa mengangkat gulma dan sampah yang ada di setu, sedangkan Ampibi berfungsi untuk mengangkat sedimen lumpur dari dasar situ.

“Sementara kami fokus untuk mengangkat gulma. Setelah bersih, kita akan lakukan normalisasi secara keseluruhan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan