BANDUNG – Pemerintah berencana membuka tempat wisata di wilayah PPKM Level 4 ke bawah. Dengan demikian, pengamat ekonomi Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Acuviarta Kartabi menganggap opsi tersebut terlalu berisiko.
Dia merasa khawatir apabila tempat wisata mulai dibuka kembali dapat memicu penyebaran virus COVID-19 mengingat vaksinasi dosis satu dan dua belum mencapai 60 persen.
“Menurut saya, terlalu beresiko meskipun hanya 25 persen. Terlebih menurut data dari kementerian kesehatan hingga tanggal 22 Agustus untuk vaksinasi dosis pertama di Jawa Barat saja baru mencapai 21,56 persen, sedangkan untuk dosis ke dua baru sekitar 11,33 persen,” ujarnya, Kamis(26/8).
Menurutnya, risiko yang akan timbul jika dipaksakan tidak main-main. Seperti angka penularan bisa kembali meningkat sehingga nantinya akan memperpanjang ketidakpastian.
Dia mendorong pemerintah agar memprioritaskan vaksinasi bagi masyarakat supaya target minimal 60 persen dapat tercapai.
“Mengingat sampai hari ini, percepatan vaksinasi di Jabar sudah sangat baik, tinggal terus ditingkatkan hingga mencapai batas minimal yang diharapkann (yaitu) sebesar 60 persen,” katanya.
Disamping itu, Acuviarta juga mendorong pemerintah terus melanjutkan pemberian bantuan kepada para pegiat pariwisata yang terdampak pandemi. Selain itu juga, lanjut Acuviarta, pemerintah dapat terus memberi keringanan perihal biaya tes PCR agar tracing bisa mudah dilakukan dan membangun lebih banyak lagi tempat-tempat vaksinasi.
“Mengingat pandemi ini bisa teratasi dengan kerja sama dari seluruh pihak termasuk masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan,” pungkasnya.