Strategi Dinsos Depok Naikkan Level Kesejahteraan Masyarakat

DEPOK – Indikator keberhasilan dalam pengentasan kemiskinan dapat diukur dari perubahan kondisi kesejahteraan yang dialami suatu masyarakat pasca dilakukan rekayasa sosial melalui sebuah kebijakan.

Apabila kondisi kesejahteraan masyarakat tidak mengalami perubahan alias stagnan setelah rekayasa sosial, maka kebijakan (publik) yang dibuat pemerintah belum bisa dikatakan berhasil.

Rumus sederhana dalam mengukur sukses tidaknya sebuah implementasi (pelaksanaan) kebijakan rupanya cukup dipahami oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Pemkot Depok melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus mencari formulasi (rumusan) terbaik kebijakan sosial guna menaikkan level kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan cara menaikkan status masyarakat dari prasejahtera naik ke level sejahtera.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Depok, Tri Redjeki Handayani mengatakan, dalam upaya tersebut pihaknya mencoba memberdayakan masyarakat prasejahtera dengan cara peningkatan kapasitas dan mutu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

“Kebetulan, untuk sekarang ini total pendamping PKH sebanyak 98 orang. Diharapkan, dengan keberadaan para pendamping ini pembinaan kepada KPM dapat lebih optimal dan proporsional,” katanya, Kamis (26/8)

Dikatakan, upaya pembinaan kepada KPM mengacu pada peningkatan kualitas modul Family Development Session (FDS). FDS sendiri, tegas dia, merupakan upaya persuasif yang dilakukan 12-15 kali dalam sebulan.

“Setiap satu pendamping berkewajiban membina 350 KPM. Saat ini kami menargetkan 10 persen dari total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan peserta PKH (KPM-PKH) bisa keluar dari zona kemiskinan (graduasi) setiap tahun,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan hal itu, menurut dia hanya dapat dilakukan melalui strategi peningkatan kapasitas dan kualitas para pendamping PKH itu sendiri.

“Mengapa harus dimulai dari pendamping? Karena untuk memberikan pendampingan pemberdayaan kepada KPM dibutuhkan pendamping-pendamping KPM yang berkualitas,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, saat ini terdapat 31.430 keluarga (KPM) di Kota Depok yang termasuk dalam peserta PKH. Selama Kuartal I-II/2021, kata dia, sebanyak 3.324 KPM-PKH telah sukses keluar dari zona kemiskinan berkat kerja pendampingan yang intens.

Lanjutnya, setiap peserta KPM-PKH yang berhasil keluar zona kemiskinan akan digantikan dengan masyarakat prasejahtera lainnya. Sehingga, proses siklus atau rotasi kesejahteraan sosial ini terus berlanjut hingga mencapai target pengentasan kemiskinan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan