BANDUNG – Pengamat dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi mendorong agar percepatan vaksinasi di Jawa Barat terus digencarkan.
Dia menilai penyuntikan vaksin pada masyarakat merupakan barometer terbentuknya imunitas terhadap COVID-19 sehingga sektor ekonomi dapat kembali bergairah.
“Sehingga kemudian dengan persentase yang masih kecil, peluang penyebaran dari pada COVID akan selalu ada kalau kita lengah,” ujarnya Kamis(26/8).
Dia lalu mencontohkan negara-negara yang sudah lebih dulu melaksanakan vaksinasi dalam jumlah persentase yang besar dimana kemudian para pemangku kebijakan di negara itu memberikan lampu hijau soal pembukaan kembali aktivitas ekonomi.
“Oleh karena tingkat vaksinasi kita masih jauh dari level yang dianggap oleh para pakar kesehatan, ya mungkin level yang aman 60 persen lah dari penduduk itu telah divaksin, dan kita masih jauh dari itu,” imbuhnya.
Disamping itu, pemerintah diminta agar memperbaiki pendataan terhadap masyarakat atau konsumen yang masuk ke tempat-tempat ekonomi seperti pusat perbelanjaan hingga destinasi wisata. Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mencermati persebaran covid.
“Betul-betul terpantau by name by adress, lokasinya, kontaknya karena itu dalam rangka kita mencermati, bahwa bukan tidak mungkin karena keterbatasan akurasi tes, karena keterbatasan dari dampak vaksinasi, karena yang sudah divaksin juga ada yang kemudian terkena kembali covid,” tuturnya.
“Jadi tidak ada jaminan bebas terinfeksi dari COVID, meskipun sudah divaksin atau memiliki hasil tes. Rekap data yang melaksanakan mobilitas di tempat destinasi wisata atau perdagangan itu betul betul terdata dengan baik,” tutup Acuviarta. (mg1)