JAKARTA – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dibangun dengan menggunakan beragam teknologi canggih.
Salah satunya adalah penggunaan mesin peluncur gelagar (Girder Launcher) berjenis Through-Tunnel Box Girder Erecting Machine yang bisa digunakan di dalam terowongan.
Hal tersebut diungkapkan, GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Mirza Soraya melalui siaran tertulis yang diterima Jabar Ekspres, Selasa (24/8).
Dia mengatakan, girder atau gelagar jembatan merupakan balok yang akan mendukung semua beban yang bekerja pada jembatan, yang kemudian meneruskannya ke struktur bawah jembatan. Gelagar umumnya diletakkan memanjang diantara dua penyangga.
”Dalam proyek KCJB, peluncur gelagar berjenis Through-Tunnel Box Girder Erecting Machine memungkinkan operator mesin untuk menekuk sayap peluncur gelagar. Sehingga mesin mudah dilepas-pasang, dan menjadikan peluncur gelagar lebih fleksibel,” terangnya.
”Proses pengerjaannya, ketika hendak melakukan pemasangan di terowongan, bagian railing dilepas terlebih dahulu. Kemudian sayap serta tiang penyangga peluncur gelagar ditekuk agar ukurannya menjadi dapat disesuaikan dengan luas terowongan. Setelah sampai di pintu masuk terowongan, bagian-bagian yang dilepas, dipasang kembali,” bebernya.
Peluncur gelagar jenis ini, lanjutnya, membuat pemasangan girder box di dalam terowongan pada trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung lebih cepat dan efisien, jika dibandingkan cara lama dengan memasang penyangga di bawahnya, yang umum dilakukan dalam pembangunan jembatan tol.
”Terlebih, proyek KCJB memiliki 13 terowongan di sepanjang trasenya. Penggunakan peluncur gelagar ini juga lebih ramah lalu lintas. Karena biasanya girder di bawa melalui jalan raya kemudian dinaikkan untuk dipasang,” jelasnya.
Menurutnya, dengan teknologi yang dimiliki peluncur gelagar ini, girder bisa langsung dinaikkan untuk kemudian dipasang. Sehingga proses pemasangan relative tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya.
Disamping fiturnya yang lebih fleksibel, peluncur gelagar jenis ini memiliki dimensi yang kompatibel dan mampu menyesuaikan dengan ukuran terowongan.
”Hal ini membuat pengerjaan konstruksi khususnya pemasangan box gelagar menjadi lebih efektif dan efisien,” paparnya.
Dia menyebutkan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terdapat beberapa teknologi baru yang digunakan dunia konstruksi Indonesia. Hal tersebut menjadi kesempatan baik bagi tenaga kerja Indonesia untuk mempelajari hal-hal baru di bidang konstruksi.