Ketum PPP: Demokrasi Bukan untuk Melayani Segelintir Elite yang Berkuasa

JAKARTA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Manoarfa mengatakan demokrasi bukanlah untuk melayani kepada pihak-pihak yang sedang berkuasa. Menurut Suharso, berdemokrasi adalah proses pembuktian bahwa tak ada seorang pun yang tertinggal.

“Berdemokrasi bukanlah melayani segelintir elite yang berkuasa atau yang berpunya. Berdemokrasi adalah proses pembuktian bahwa tak ada satupun, tak ada seorang pun, tak ada satu pihak pun yang tertinggal atau ditinggal,” ujar Suharso dalam pidato kebangsaan secara virtual di YouTube CSIS, Jumat (20/8).

Suharso mengatakan, PPP terpanggil sejarah untuk menegaskan bahwa kebaikan dan kebajikan demokrasi yang terpokok adalah mengorientasikan setiap kebijakannya berpihak kepada rakyat Indonesia.

“PPP berlandaskan prinsip Islam rahmatan lil alamin terpanggil sejarah untuk membuktikan bahwa fungsi terpokok dari demokrasi adalah menyejahterakan umat, memuliakan rakyat dan membangun bangsa,” katanya.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional demokrasi tanpa menyejaterahkan rakyat Indonesia adalah gagal. Sehingga PPP terus bekerja untuk membuat rakyat Indonesia sejahtera.

“Demokrasi niscaya wajib menghasilkan kesejahteraan, demokrasi tanpa kesejahteraan demokrasi yang gagal, PPP terpanggil sejarah untuk membuktikan bahwa demokrasi adalah pohon dengan buah yang manis, bukan pohon berbuah pahit atau racun,” ungkapnya.

Selain itu, Suharso mengajak masyarakat untuk menghentikan sikap tidak saling menghormati antara satu dengan yang lainnya. Menurut dia adanya perbedaan bukan berarti harus bermusuhan.

“Islam adalah rahmat bagi sesama bagi semua dan semesta. Kami mengajak akhirnya krisis yang mengganggu dan mencederai, seperti krisis ketiadaan penghormatan kepada perbedaan. Kita tegaskan berbeda bukan bermusuhan,” pungkasnya. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan