“Meskipun bulan mei dan april inflasi cukuo tinggi inflasi lebih tinggi 0,22 persen mei 0,38 persen itu akibat permintaan tapi di bulan kemarin Juni malah mengalami deflasi,” ungkapnya.
Terakhir, Ia pun memberi catatan, bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2021 tidak bisa head to head dibandingkan triwulan III yang sedang ramai di prediksi.
Catatan pertama, kata dia, saat ini sedang terjadi penurunan di sektor pertanian yang mengakibatkan pertumbuhannya negatif. “Sektor pertanian itu sektor yang di masa pandemi kecuali triwulan ke II tidak terdampak oleh pandemi, karena ada pergeseran musim tanam dan sebagainya jadi negatif,” katanya.
Kemudian sisi investasi, ucap dia, ada pembangunan pelabuhan terus berlanjut. Namun, yang berkaitan sektor industri yang luar biasa di triwulan II.
Selanjutnya, jumlah penumpang, sektor trasportasi meningkat. Dari peningkatan-peningkatan itu banyak sekali catatasn yang di sampaikan BPS, sehingga wajar jika pertumbuhan waktu itu agak relatif meningkat dibanding periode sebelumnya.
“Triwulan II pertumbuhan kredit cukup baik kemudian ekspor naik peset sedangkan import kita turun. Sehingga berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan dari sisi pengeluaran,” pungkasnya. (win)