GARUT – Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan warga yang terjangkit COVID-19 kemudian menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya berpotensi menularkan COVID-19 sehingga disarankan isolasi di rumah sakit yang sudah disiapkan tim medis dan peralatan kesehatannya.
“Yang melakukan isoman hasil evaluasi ternyata tempatnya banyak yang tidak memenuhi syarat sehingga masih bisa menularkan kepada warga yang sehat,” kata Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Ia mengatakan hasil evaluasi tim Satgas Penanganan COVID-19 mulai Agustus 2021 sudah tidak ada lagi masyarakat yang terpapar COVID-19 menjalani isoman di rumah karena memiliki risiko tinggi menularkan COVID-19.
Warga yang terjangkit COVID-19, kata dia, sebaiknya menjalani isolasi terpusat (isoter) yang sudah disiapkan oleh pemerintah dengan fasilitas yang memadai, termasuk disiapkan petugas medisnya.
“Jadi, saya mohon kepada masyarakat agar menggunakan tempat-tempat yang sudah kita siapkan, yang kita sebut dengan isoter atau isolasi terpusat di tingkat desa, bisa juga di rusun, ataupun di Islamic Center,” katanya.
Ia berharap penanganan pasien COVID-19 di isoter bisa lebih terpantau dan cepat tertangani dengan upaya langkah medis apabila menunjukkan gejala berat sehingga bisa terselamatkan.
“Kita barusan juga melakukan evaluasi agar tidak terulang lagi angka kematian yang tinggi, kemudian juga agar betul-betul level (Level 3) ini bisa turun,” katanya.
Helmi menyampaikan Kabupaten Garut saat ini masuk PPKM Level 3 atau turun dari sebelumnya Level 4 sehingga ada beberapa pelonggaran aturan di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ia berharap seluruh elemen masyarakat dan Satgas Penanganan COVID-19 Garut terus bekerja sama untuk menurunkan level dalam penerapan PPKM di Garut dengan disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Helmi juga berharap masyarakat untuk bersedia mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang sudah diselenggarakan pemerintah untuk mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity). (antara/red)