JAKARTA – Pancasila sebagai dasar negara kita, yaitu sila ke4 inti dari system demokrasi di Indonesia. Namun, pada pelaksanaannya selalu mengalami pasang surut seiring dinamika kehidupan sosial politik yang terjadi pada masanya.
Ketua DPP Partai Golkar airlangga Hartarto mengatakan, demokrasi di Indonesia pada era reformasi pada prakteknya terus mengalami penyempurnaan seiring dengan dinamika kehendak rakyat dimana kedaulatan itu berada.
‘’Partai Golkar sebagai salah satu partai politik yang menjadi pilar demokrasi, selalu berkomitmen untuk menjaga dan mempertahankan demokrasi di negara yang kita cintai,’’katanya ketika menyampaikan Pidato Kebangsaan yang bertema Demokrasi, Kebangsaan dan Kesejahteraan, Selasa, (10/08).
Airlangga menilai, dengan demokrasi, dapat mengelola keragaman kehendak, keinginan dan aspirasi masyarakat Indonesia yang majemuk dan plural ini. Dengan begitu, demokrasi yang kita praktekkan saat ini justru harus memperkuat bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini.
Pemilihan presiden secara langsung selama empat kali dan pemilihan kepala daerah, menunjukkan bahwa demokrasi elektoral telah teruji. Hal ini menunjukan masyarakat dewasa dalam menentukan pilihan politiknya.
‘’Dengan demikian, sistem pemerintahan semakin kuat presidensialisme dengan tetap menjaga mekanisme check and balances melalui sistem perwakilan kita di Parlemen,’’ucapnya.
Konsolidasi demokrasi harus ditingkatkan kualitasnya. Sebab, Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar di dunia menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi telah memiliki kompatibilitasnya.
Partai Golkar terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan kualitas demokrasi. Hal ini ditunjukan dengan berbagai kebijakan dan program partai yang lebih terbuka, responsif dan demokratis.
Peningkatan kualitas kader Partai menjadi salah satu pendidikan politik dengan materi tentang kepemimpinan; geopolitik; sistem politik dan pemerintahan; kebijakan publik yang meliputi perumusan kebijakan publik, sistem pengganggaran hingga evidence based policy; pendidikan anti korupsi serta kemampuan komunikasi publik agar setiap kebijakan dapat bermanfaat dan diterima masyarakat secara luas.
Partai Golkar telah mendirikan GOLKAR INSTITUTE yang sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kualitas kader dengan tiga pilar kemampuan, yaitu ekonomi, politik dan kepemimpinan.
‘’Pentingnya pendidikan politik dengan penguatan tiga pilar tersebut harus dilihat agar partai politik sebagai pilar demokrasi diharapkan dalam melahirkan SDM manusia, terutama meningkatkan efikasi atau ketertarikan masyarakat terhadap politik sebagai instrumen untuktransformasi politik bagi generasi muda ke arah lebih baik lagi di masa mendatang,’’papar Airlangga.