Vaksin AstraZeneca Diserbu Warga Cimahi

CIMAHI – Warga Kota Cimahi mulai disuntikan vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca pada Senin (9/8). Ada sekitar 2.500 dosis vaksin asal Inggris yang sudah didapat Pemkot Cimahi sebelumnya.

Berdasarkan pantauan di Puskesmas Cimahi Tengah, Jalan Djulaeha Karmita, warga berdatangan sejak pagi untuk mendapat vaksin. Terlihat pengumuman di akses pintu masuk bahwa puskesmas tersebut kini menggunakan vaksin AstraZeneca.

Setelah menjalani skrining kesehatan, warga bisa mendapat vaksin AstraZeneca jika dinyatakan layak kesehatannya. Mereka lalu menunggu di pelataran puskesmas untuk mendapat sertifikat vaksin.

Mayoritas warga mulanya tak tahu jenis vaksin yang akan disuntikan. Namun hal itu tak dipermasalahkan, sebab yang terpenting mendapatkan vaksin yang setidaknya bisa meminimalisir penularan COVID-19.

Seperti halnya Dede (41), salah seorang warga yang sangat antusias untuk mengikuti vaksiansi COVID-19. Ia tampak tegang mengingat ini merupakan kali pertama warga tersebut disuntikan vaksin.

“Enggak tahu, yang penting divaksin aja biar sehat. Baru kali ini ketemu jarum suntik, jadi ya tegang takut gitu. Untung ditemani saudara, agak malu juga,” kata Dede.

Warga lainnya, Aji Syahrul (18) mengatakan tak mempermasalahkan jenis vaksin yang diberikan. Meski sebelumnya sudah mendengar informasi seputar vaksin AstraZeneca, ia mengaku tak mempermasalahkannya.

“Enggak masalah. Saya pengen divaksin aja. Baru sekarang datan. Dengar sih. Tapi mudah-mudahan enggak kena efek samping lah,” ucapnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi Muhamad Dwihadi Isnalini mengatakan, ada reaksi lokal dan sistemik yang teramati dari vaksin tersebut. Seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri di area suntikan, meriang, kelelahan (ngantuk), bengkak di area suntikan hingga demam.

Namun efek samping yang muncul bersifat ringan dan sedang. Pada umumnya efek samping aman teramati hari pertama sampai hari ketujuh setelah vaksinasi. “Terkait efek samping sebenarya dari litertaur itu hampir sama dengan Sinovac,” jelasnya. (fey)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan