SUMEDANG – Pandemi Covid-19 yang semakin liar tak membuat Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tumbang.
Sebab Desa Sindulang sampai sekarang tercatat minim dalam penyebaran virus Covid-19, bahkan untuk saat ini wilayah tersebut termasuk zona hijau.
Kepala Desa Sindulang, Ujang Supriatna mengatakan, kasus terpapar Covid-19 di wilayahnya itu saat ini berada di angka nol.
“Ini setelah tim gugus tugas desa setempat selalu gencar mengingatkan masyarakat dalam menjaga ketat protokol kesehatan,” kata Ujang kepada Jabar Ekspres, Rabu (3/8).
Kendati demikian, Ujang mengaku, sebelumnya di Desa Sindulang sempat ada warganya yang terpapar positif Covid-19 bahkan sampai meninggal dunia.
“Namun memasuki bulan Juli (2021) bisa di katakan nol kasus Covid-19,” ujarnya.
Ia menerangkan, dalam upaya menekan penyebaran virus Covid-19, pihaknya mengawasi dengan ketat pendatang yang masuk ke Desa Sindulang, termasuk warga yang baru datang dari luar kota.
“Bahkan untuk posko Covid-19 di desa selalu dijaga petugas tiap hari, siang dijaga terus malam hari juga,” pungkas Ujang.
Walaupun semua warganya sekarang aman dari Covid-19, Ujang menegaskan, pemerintah desa tetap menyiapkan rumah isoman untuk mengantisipasi apabila ada warga yang terpapar positif.
Melalui data yang dihimpun Jabar Ekspres, rata-rata warga Desa Sindulang yang berjumlah 5300 jiwa itu tersebar di 9 RW dan 34 RT.
“Informasi sampai dengan hari ini belum ada laporan yang terpapar virus Covid-19. Artinya nol kasus Covid-19 karena RT maupun RW sampai sekarang belum ada yang melaporkan kalau warganya ada yang terpapar virus Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, Ujang menjelaskan, separuh warga Desa Sindulang berprofesi sebagai pedagang sayur ke luar daerah, sehingga cukup riskan terpapar Covid-19.
“Sebagian warga kami bekerja sebagai pedagang sayur yang tiap hari keluar masuk wilayah desa. Tapi mereka tetap menjaga ketat protokol kesehatan dengan baik dan dipantau tiap masuk atau keluar desa oleh Satgas Covid-19,” imbuh Ujang.
Dalam pemaparannya, Ujang menuturkan, ia terpaksa menutup tempat wisata selama pandemi ini sebagai bentuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di wilayahnya.